Sabtu, 28 September 2019

Meracik Konten Ala Mira Sahid Dan Cindy Gulla

Beberpa waktu lalu Arinta menghadiri Forum Pendekar (Pendidikan Karakter) Pancasila yang diselenggarakan oleh @djikp @kemenkominfo bekerjasama dengan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila). Acara bertajuk "Semangat Gotong Royong, Kebhinekaan Persatuan dan Kesatuan untuk Indonesia Maju" tersebut dihadiri kurang lebih 150 peserta dan berlokasi di Ballroom 2 Hotel UNY.

Pada kesempatan tersebut pihak penyelenggara mengundang 2 pembicara kece, peracik konten blog dan vlog. Mereka berdua adalah Mira Sahid dan Cindy Gulla.

Siapa yang tidak kenal Mira Sahid? Di kalangan blogger namanya sangat mentereng. Blio merupakan founder Komunitas Emak Blogger. Bahkan dari komunitas inilah pertama kali Arinta belajar mengenai dunia blogging yang sesungguhnya (tahun 2016). Blog yang tadinya hanya sebagai wahana curhat, kini bisa dimonetize. Dari semula blogspot sekarang sudah menjadi Top Level Domain (TLD) berekstensi dot com.

Baik, kembali ke Mira Sahid. Perempuan cantik yang menyukai kopi dan yoga tersebut membagikan tips menjadi konten kreator dengan prinsip 7K. Apa sajakah itu? Satu, Kenali keahlian dan passionmu. Dua, Konten yang kuat (ciptakan branding yang bagus dengan konten yang kreatif, positif, dan inovatif). Tiga, kuasai aplikasi pengolah gambar/video. Empat, komunikasi dua arah, maksudnya senantiasa berinteraksi meski hanya membalas komentar netizen. Lima, konsisten dan kontinyu. Sebab tidak ada sukses yang instan. Enam, kolaborasi/berjejaring. Tujuh, kuy mulai dari sekarang!
.
Berbeda dengan Mira Sahid, Cindy Gulla membagikan 4 tips menjadi konten kreator : be you (jadilah yang terunik), be brave (berani menunjukkan siapa diri kita), konsisten, dan positif untuk menghasilkan impact baik.
.
Mantan anggota JKT48 yang kini menjadi vlogger tersebut menyampaikan bahwa jiwa gotong royong orang indonesia di era digital masih terbilang bagus. Bisa dilihat dari tingginya perolehan suara pada petisi online bisa mengubah suatu kebijakan yang dinilai kurang memihak pada masyarakat. Selain itu, jika ada bencana atau kemalangan, masyarakat Indonesia begitu ringan tangan mendonasikan dana melalui crowdfunding seperti kitabisa.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar