Sabtu, 16 Desember 2017

Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Asian Para Games 2018

Dear friend, terima kasih telah berkunjung ke blog ini.

Di episode kali ini Arinta mau menceritakan tentang sebuah kompetisi olahraga tingkat asia yang bernama Asian Para Games. Pernah dengar sebelumnya? Well, mungkin kamu lebih familiar dengan ASEAN Games atau  Asian Games, dan sejenisnya. Selain dua kompetisi tersebut, ada satu jenis kompetisi di bidang olahraga yang diperuntukkan bagi para atlet difabel. Jika di tingkat ASEAN atau Tenggara kompetisinya bernama ASEAN Para Games, sedangkan di tingkat Asia namanya Asian Para Games

Nah jangan salah ya, para atlet yang mengikuti kompetisi ini adalah orang-orang hebat. Mereka adalah sosok-sosok luar bisa yang tidak menjadikan keterbatasan sebagai halangan, justru mereka menjadikannya sebuah tantangan untuk terus berprestasi.
Logo dan Maskot Asian Para Games 2018. Dokumentasi Pribadi
Roadshow Asian Para Games regional Jogja. Dokumentasi Pribadi
Pada tanggal 13 Desember lalu, Jogja dipilih sebagai salah satu dari 16 kota dalam Roadshow Asian Para Games 2018. Pada kesempatan ini Blogger Jogja diberi kesempatan mengikuti roadshow tersebut. Bertempat di Upper Ground Jogja City Mall, saya dan rekan-rekan blogger mengulik informasi seputar pelaksanaan Asian Para Games yang akan diselenggarakan tahun depan. Kami dibersamai oleh Mbak Ari sebagai Public Relation of INAPGOC (Indonesian Asian Para Games Organizing Committe). INAPGOC merupakan penyelenggaran Asian Para Games 2018. Selain blogger, INAPGOC juga mengundang media. Tujuan roadshow ini yakni mensosialiasikan, mengkapanyekan, dan memperkenalkan Asian Para Games 2018 kepada masyarakat luas. 
Berikut ini yang perlu kamu tahu tentang Asian Para Games 2018. Apa saja guys, cekidot! 

1. Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018

Bisa dikatakan ini kali ketiga event Asian Para Games (APG) diselenggarakan. Untuk event yang ketiga ini, Indonesia jadi tuan rumah lho. Event yang pertama diselenggarakan di Guangzhou, China (2010). Sedang untuk kali kedua disenggarakan di Incheon, Korea Selatan (2014).

Gelora Bung Karno (GBK) terplih sebagai tempat berlangsungnya pertandingan APG 2018. Asian Para Games berlangsung setiap 4 tahun sekali dan Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyelenggarakan Asian Para Games (6-13 Oktober 2018). Wow! Ini rekor.

2. Elang Bondol menjadi maskot APG 2018


Gambar di atas merupakan maskot APG 2018. Maskotnya lucu ya? Haliastur Indus atau lebih dikenal dengan Elang Bondol merupakan satwa yang menjadi maskot ibukota Jakarta. Ah pasti enggak banyak yang tahu tentang ini. FYI guys, keberadaan Elang Bondol ini kian terancam punah. Melalui tulisan ini saya menyatakan dukungan kepada INAPGOC karena memilih Elang Bondol sebagai maskot Asian Para Games 2018. Setidaknya, melalui event Asian para Games 2018, Indonesia telah memperkenalkan Si Elang Bondol di mata dunia.

Momo adalah nama si Elang Bondol tersebut. Momo singkatan dari Motivation and Mobility. Makna dari Momo sendiri berarti bergerak dan jadilah jawara.It is a motivasion to be winner.

3. Ada 17 bidang kejuaraan di APG 2018

Ketika saya melakukan registrasi di booth Asian Para Games di JCM, saya diberikan secarik pamflet yang berisikan informasi singkat mengenai event tersebut. Di pamflet itu tertulis ada 18 jenis bidang kejuaraan yang diperlombakan. Namun, ketika sesi wawancara dengan Mbak Ari berlangsung, INAPGOC memutuskan ada 17 cabang olahraga yang dipertandingan. Tujuh belas cabang olahraga tersebut yaitu archery, athletics, badminton, boccia, bowling, chess, cycling, goalball, judo, powerlifting, shooting, swimming, table tennis, sitting volleyball, wheelchair basketball, wheelchair fencing, dan wheelchair tennis. FYI, khusus event Para Games ini, setiap bidang olahraga diikuti kata PARA, misal untuk kejuaraan menembak (Para Shooting), kejuaraan memanah (Para Archery), kejuaraan renang (Para Swimming), dan sebagainya. Perkecualian untuk goalball.
Sesi Wawancara dengan  Mbak Ari PR of INAPGOC 2018. Dokumentasi : Lathifah Edib
Ada sekitar 40 negara yang berpartisipasi untuk memperebutkan 581 medal events dalam Asian para Games 2018. Diperkirakan akan ada 3000 atlit yang berpartisipasi.

4. Atlit yang berlaga dikenal sebagai Paralympian. 

Tidak seperti olahraga pada umumnya, atlit yang berlaga dalam pertandingan Asian Para Games atau ASEAN Para Games disebut dengan istilah paralympian. Belum ada informasi pasti mengenai siapa saja dan berapa jumlah paralympian yang akan bergabung di APG 2018. Pastinya event kali ini akan menjadi tonggak sejarah penyelenggaran kompetisi olahraga, khususnya bagi atlit difabel (paralympian).

5. Indonesia menjadi juara umum ASEAN Para Games 2017 

Tahun lalu, Sang Merah Putih berkibar dengan gagah di Kuala Lumpur (Malaysia) dalam ajang ASEAN Para Games 2017. Berdasarkan informasi yang didapat dari Rappler, dalam ajang tersebut Indonesia berhasil menyabet 126 medali emas, 75 medali perak, dan 50 medali perunggu. Pencapaian fantastis ini mendapat apresiasi dari Kemenpora, sebab tim merah putih sukses melampaui ekspektasi semula yakni memboyong 109 medali emas.
Saya berharap, tim paralympian Indonesia Indonesia mampu menjadi juara umum di event yang jauh lebih tinggi, yakni Asian Para Games 2018. Ini berita yang positif dan saya kira kita wajib mendukung semua elemen yang terlibat di dalamnya #DukungParaJuara untuk #AsianParaGames2018!

* FB: Indonesia 2018 Asian Para Games
* IG: @ina2018apg
* Twitter: @ina2018apg
* Website: www.ina2018apg.id

Senin, 04 Desember 2017

[Reportase Event] Oxytocin Journey Bersama Herba Farmindo

Beberapa waktu lalu, Blogger Jogja mendapat undangan mengikuti event Oxytocin Journey. What! Apa itu? Saya pun belum familiar dengan istilah itu. Jadi Oxytocin dapat dikatakan sebagai hormon yang memicu rasa cinta dan bahagia. Hormon ini juga bertanggungjawab merangsang kontraksi pada saat persalinan dan produksi ASI. Ya bagi para ibu, hormon ini pastinya sudah sangat familiar. Nah, apa maksud dari oxytocin journey itu sendiri? Di sini, kita berbagi cerita bagaimana perjalanan para ibu yang sudah atau sedang menyusui. 

Berlokasi di UMA Dapur Indonesia dengan suasana yang sangat cozy dan instagrammable, Herba Farmindo tidak hanya memberi kesempatan berbagi pengalaman kepada para ibu, tetapi juga para calon ibu seperti saya dan juga rekan-rekan blogger lain yang belum menikah dan belum memiliki pengalaman menyusui. 
Produk andalan Herba Farmindo : ASI Booster Tea dan Snack Rufina. Juga ada Herba Drink. Dokumentasi pribadi
Produk andalan Herba Farmindo : ASI Booster Tea dan Snack Rufina. Juga ada Herba Drink. Dokumentasi pribadi
Acara dimulai dari pemaparan produk andalan Herba Farmindo yakni ASI Booster Tea dan Rufani Snack (makanan pendamping MPASI) oleh Kak Li Partic selaku pemilik dari usaha tersebut. Kita semua tahu bahwasanya ASI adalah asupan atau makanan terbaik bagi bayi. Idealnya bayi jangan diberi susu formula. Nah, untuk tumbuh kembang optimal ASI perlu diberikan secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Namun, adakalanya seorang ibu memiliki produksi ASI yang kurang optimal, bahkan ada yang ASInya tidak keluar sama sekali. Untuk itu Herba Farmindo memformulasikan ASI Booster Tea, sebuah suplemen penambah ASI yang mampu membantu memproduksi ASI hingga 900% dalam kurun waktu 24 hingga 72 jam. 
Kak Li Partic. Owner Herba Farmindo. Dokumentasi pribadi.
Tenang saja, ASI Booster Tea terbuat dari daun-daunan Mediterania yang sudah diuji klinis dan empiris memperlancar produksi ASI. Adapun kandungan dalam ASI Booster Tea terdiri dari Habbatusauda, fenugeek (stimulator potent untuk produksi ASI), fennel, Anise, Moringa, Alpinia, dan Verum Powder. Rasanya tidak pahit, Para busui bisa mengonsumsi ASI Booster Tea ini dengan gula, madu, susu, dan apapun yang disuka. Satu hal lagi, ASI Booster Tea tidak mengandung kafein sehingga bisa dijadikan pengganti tea time. Jangan lupa ya, Rufani Snack ya Bunda, sebagai snack pendamping MPASI. Snack ini tidak mengandung gula dan MSG serta memiliki nutrisi tinggi yang baik tumbuhkembang bayi. 

Jangan salah, meski diluncurkan sejak tahun 2012, ASI Booster Tea sudah mampu memancing pasar internasional di tahun 2015. Bahkan Herba Farmindo sebagai perusahaan dengan brand ASI Booster Tea telah berhasil meraih beberapa penghargaan. Di antaranya, finalis Wirausaha Muda Mandiri 2013, finalis Women of Worth Loreal Paris 2014, Anugerah Wirausaha Indonesia 2015, Indonesia Succesful Young Entrepreneur 2015, dan masih banyak lagi. 

Acara dilanjut dengan pemaparan materi dari Ibu Arit Widowati. Beliau ini dapat dikatakan sebagai konsultas ASI Sentra Laktasi Muslimah. Yang menarik dari Bu Widowati ini adalah meskipun beliau berstatus ibu bekerja, beliau berusaha memberikan ASI terbaik untuk putera-puterinya. Bukan susu formula. 
Bu Widowati. Konsultan Sentra Laktasi Muslimah. Dokumentasi Pribadi
Nah tahukan kamu, bagaimana bayi baru lahir mengenali ibunya? Bu Widowati menjelaskan ada 3 hal yang membuat ikatan ibu dan bayi. Pertama, dari aroma. Seorang bayi mengenali ibunya dari aromanya, terutama aroma cairan ketuban (Amniotic Fluid). Kedua, dari suara dan tatapan mata. Ingatan/memori bayi dimulai sejak dalam kandungan. Maka dari itu, alangkah baik jika seorang ibu membangun komunikasi sejak bayi masih dalam kandungan. Setelah melahirkan, bayi dapat merespon suara ibunya melalui tatapan wajahnya. Ketiga, dari kontak tubuh. Seorang bayi jika dipisahkan dari ibunya memberikan respon berupa “Separation Distress Cry” dan berharap bisa disatukan lagi dengan ibunya. 

Bayi ingin selalu berada dalam dekapan ibunya. Kedekatan kontak fisik berupa sentuhan, belaian, ciuman, gendongan berpengaruh pada suhu tubuh, pernapasan, detak jantung, gula darah, tekanan darah, menekan pelepasan hormon stres, menstabilkan kinerja otak, dan masih banyak lagi. Selain itu, tidur bersama ibu dan bayi (kelon dalam Bahasa Jawa) merupakan aktivitas yang saling mempengaruhi.

Bagaimana sih ASI terbentuk? Perlu diketahui bahwasanya ASI diproduksi dipengaruhi oleh hormon ASI dan faktor pendukung lainnya. Hormon ASI ini tak lain bernama oksitosin (oxytocin) dan prolaktin. Makanya tema acara kali ini yakni Oxytocin Journey. Seperti sudah saya tulis di awal, hormon oksitosin berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan, cinta, empati, percaya diri, ketenangan/rileks, dan sebagainya. Sedangkan hormon prolaktin dipengaruhi oleh kondisi supply and demand. Artinya, semakin tinggi frekuensi menyusui, maka produksi ASInya pun semakin tinggi. Adapun faktor pendukung untuk memperlancar produksi ASI bisa berupa pijat oksitosin, pemberian booster ASI, dukungan keluarga dan orang terdekat. 

Untuk pemberian booster ASI pun perlu dipertimbangkan. Alasanya, apakah produksi ASI yang sedikit tersebut memang faktualnya seperti itu atau hanya perasaan sang ibu saja, artinya kapasitas produksi sebenarnya ASI baik-baik saja. Hanya perlu sedikit treatment sehingga produksi ASI ke depan semakin lancar. Kedua, jika sang ibu yakin produksi ASInya benar-benar kurang lancar, segera menghubungi konsultan menyusui atau komunitas peduli ASI setempat agar mendapat pendampingan dan solusi. Dalam hal ini, beberapa booster ASI dapat berhasil bagi seseorang. Namun tidak pada orang lain. Maka dari itu, konsultasi dengan sang ahli adalah kunci. 

Dalam banyak kasus, para ibu mampu memproduksi ASI normal dan lancar tanpa booster ASI sekalipun. Sebagian lainnya, produksinya terhambat sehingga keberadaan booster ASI sangatlah berfaedah. Dalam kondisi seperti ini, selain asupan booster ASI, kondisi relaktasi pun patut diperhatikan. Relaktasi = frekuensi menyusui atau memerah ASI. 

Berikut 6 tanda bayi cukup ASI. Pertama, bayi mudah tertidur setelah disusui, sebab ASI memicu produksi hormon endorfin yang membuat bayi tenang. Kedua, buang air kecil lebih dari 6 kali sehari, ditandai warna urin yang tidak pekat serta tidak menimbulkan bau menyengat. Ketiga, bayi akan melepas sendiri mulutnya ketika sudah puas. Keempat, berat badan bayi naik (500 gram hingga 1 kg/bulan) pada trimester pertama. Terakhir, bayi akan BAB (Buang Air Besar) sebanyak 2 kali sehari dengan warna feses kuning atau gelap, bisa juga lebih cerah setelah hari ke-13. 

Sekian ya catatan saya mengenai Oxytocin Journey. Tidak terlalu banyak memang. Semoga sedikit pengetahuan ini berguna bagi pembaca blog Arinta Setia. See you next time! 

Informasi mengenai Booster ASI dan Snack Rufani Herba Farmindo bisa dilihat di : 

Website : www.nakibu.com 
Instagram : @asiboostertea
Twitter : @SumberInfo_ASI 
Fanspage : Pejuang ASI 

Minggu, 03 Desember 2017

Inspirasi BARKASMAL : Pijar Cinta Untuk Dhuafa

“Turunkanlah (datangkanlah) rejekimu dari langit dengan mengeluarkan sedekah (HR Al-Baihaqi)” 

Secuil Cerita Tentang Hero Zaman Now

Lelaki itu masih muda. Menikah beberapa tahun silam. Ayah dari satu orang anak. Lelaki itu pernah mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Sunan Kalijaga, Jogja. Sedang istrinya masih satu almamater dengan kampus saya. Dulu, sebelum pindah ke daerah Minomartani, saya beberapa kali bertandang ke kontrakannya yang sederhana untuk bertemu sang istri, Kak Channa. Sekadar bersilaturahmi. Kontrakannya penuh dengan tumpukan kardus, kertas-kertas dan barang bekas. Dari kontrakannya, Kak Channa menyambut saya. Hangat.

“Kak Chan, ini ada sedikit rejeki dari saya. Mohon diterima semoga bisa membantu meringankan biaya pendidikan adik-adik Barkasmal...” Saya melarungkan amplop putih berisi uang ke tangan Kak Channa.

“Terima kasih Rin, semoga rejeki ini bisa bermanfaat dan menjadi amal jariyah di akherat kelak.” Balas Kak Channa.

“Amin.”

“Maaf suami saya sedang tidak ada di rumah. Oh ya, nanti nama kamu saya catat jadi donatur ya. Tolong tulis nama kamu di daftar ini.” Kak Channa menyodorkan pulpen dan secarik kertas bertuliskan nama, alamat, dan nomor yang bisa dihubungi.

Tak lama kemudian Kak Channa menyodorkan secangkir teh hangat. Saya menghirup aroma teh tersebut. Menyesapnya lamat-lamat. Rasanya tidak terlalu manis dan tawar. Sangat pas di lidah saya.

Saya kemudian tenggelam dalam obrolan. Dari Kak Channa, semua cerita itu mengalir. Ya ide-ide tentang Barkasmal. Barkasmal adalah mimpi. Barkasmal adalah harapan. Barkasmal adalah gagasan yang digawangi oleh lelaki muda yang saya sebutkan di paragraf awal. Lelaki itu bernama Dori Saputra. Barkasmal sendiri singkatan dari Barang & Kertas Bekas Jadi Amal. Bagaimana mungkin?

“Suami saya terbiasa bekerja keras selagi muda Rin. Dilahirkan dari keluarga sederhana menjadikan Mas Dori terbiasa tidak manja. Bahkan hingga kuliah.”

Jeda sesaat.

Kak Channa melanjutkan, “Mas Dori hidup dengan ibunya. Ibunya janda. Sebagai seorang yatim, Mas Dori tahu bagaimana perjuangan seorang single mother yang luar biasa. Seorang ibu yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Maka Ketika kuliah, Mas Dori berinisiatif membantu kaum dhuafa. Ya, kaum dhuafa yang terdiri dari janda, anak yatim, dan kaum papa. Mas Dori ingin memberikan bantuan pendidikan, khususnya untuk anak-anak yatim. Bantuan berupa beasiswa dan perlengkapan sekolah”

Dari sekadar gagasan, kini Barkasmal telah menggeliat menjadi sebuah lembaga sosial dan fokus bergerak di bidang pendidikan. Program utamanya berupa penyaluran beasiswa, pendampingan akademik, pembinaan akhlak anak yatim, piatu, dan dhuafa. Lembaga ini bahkan sudah mendapat akta Notaris Nomor 05 tanggal 23 April 2013 dengan notaris Ahmad Yubaidi S.H., S.Pd. Dana Barkasmal bersumber dari pengelolaan kertas bekas, barang layak pakai/jual, serta donasi berupa uang.
Kertas-kertas, termasuk buku yang masuk ke sekretariat Barkasmal untuk diseleksi. Dokumentasi : Barkasmal
Donasi buku bekas berkualitas. Dokumentasi : Barkasmal
Pandangan saya menyapu ruang tamu yang penuh dengan tumpukan kertas dan buku-buku. Meskipun tergolong bahan yang bisa didaur ulang, konsumsi kertas masyarakat Indonesia mencapai 30 kg per kapita per tahun. Saya sendiri menyadari selama kuliah, saya banyak menggunakan kertas-kertas, entah untuk bikin paper, laporan, LKTI, dan sebagainya. Bisa jadi konsumsi kertas anak kuliah lebih dari 30 kg per tahunnya. Itu baru konsumsi kertas untuk mahasiswa, belum untuk anak sekolah, orang kantoran, pebisnis, penulis, dan profesi lainnya yang membutuhkan kertas.

Kertas-kertas bekas, kalau sudah tidak dipakai ya dibuang. Teronggok percuma di tong-tong sampah. Terkadang diloakkan kalau sudah menggunung di sudut kamar kos. Bagi saya, mengubah kertas-kertas bekas menjadi sebuah ladang amal dan beasiswa pendidikan untuk kaum dhuafa adalah ide yang tak biasa. Brilian! Ternyata, sedekah tidak hanya menggunakan uang, kertas bekas pun bisa! 
Ternyata Kertas Bekas Bisa Bikin Naik Kelas. Sumber : Barkasmal
Jogja merupakan lahan yang cocok untuk berburu kertas, apalagi dekat dengan lokasi kampus, mahasiswa dan fotokopian. Untuk sedekah kertas ini bisa diantar atau dijemput lho ke lokasi donatur. Tinggal kirim sms atau WA ke Barkasmal, nanti ada tim yang menjemput sedekah kertas tersebut. Selain kertas bekas, barang layak pakai, dan uang, Barkasmal juga menerima hibah koran.
Ngomong-ngomong, bagaimana sih “takdir” kertas bekas kamu ketika sudah berada di Barkasmal? Yang perlu kamu tahu, kertas bekas yang telah sampai di markas Barkasmal akan dipilah, dipisah, diseleksi sesuai kategorinya. Koran bertemu koran. Kertas bertemu kertas. Buku bertemu buku. Untuk buku yang layak baca akan masuk perpustakaan Barkasmal. Yang tidak layak akan ditukar dengan uang ke pengepul. Nah, semakin rapi kertas-kertas, semakin tinggi harga jualnya. Kalau kertas berantakan atau acak-acakan dan campur aduk, harga jualnya sekadarnya.

Well, Mas Dori ini ternyata terkenal sebagai penyortir terbaik lho. Katanya sih rekornya tidak ada yang bisa mengalahkan. Dengerin ya, kalau udah sampai ke tangan pengepul, pasti bakalan lulus sensor. Maksudnya dijamin rapi dan terpilah dengan baik kertas sortiran Mas Dori. 

Selama menjalankan Barkasmal dari awal pendirian hingga tahun 2017, pasti pernah menorehkan sejumput kisah suka dan duka. Namun, tentunya pengalaman yang berkesan akan selalu terkenang. Membayangkan adik-adik binaan Barkasmal tersenyum dan mampu belajar dengan tenang di sekolah saja sudah membuat bahagia Mas Dori, kak Channa, kakak-kakak relawan, dan segenap donatur. 

Terkadang saya sedih mendengar keadaan sekolah-sekolah Indonesia, khususnya di daerah pelosok atau pedalaman. Sedikit cerita. Tahun lalu, bekerjasama dengan tim KKN UGM, Barkasmal mendonasikan koleksi buku-bukunya ke pelosok Kalimantan Utara. Tepatnya di SD Filial Sepunggur, Kaltara. Bukan buku baru memang. Setidaknya, kehadiran buku-buku tersebut mampu menemani anak-anak SD Sepunggur membuka cakrawala pengetahuan. Karena buku merupakan sahabat. Buku adalah jendela dunia. 

Jangan tanya bagaimana semangat anak-anak SD Filial Sepunggur. Meski menempuh jarak sejauh 4 km dari rumah ke sekolah, mereka tetap antusias belajar. Sebagian besar anak-anak ini berjalan kaki ke sekolah. Ada juga yang bersepeda. SD Filial sendiri belum memiliki gedung permanen, untuk kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di Balai Desa UPT Sepunggur. Dapat dikatakan SD Filial menjadi satu-satunya SD di daerah Sepunggur.

Saya bisa membayangkan anak-anak SD Sepunggur itu menikmati aneka buku bacaan dan buku-buku pelajaran secara gratis. Betapa menyenangkan! 
Mahasiswa KKN UGM, bersama para guru dan anak-anak SD Filial Sepunggur, Kalimantan Utara. 
Another story...

Emang barang-barang bekas (misal baju, tas, sepatu, celana) ada yang jual? Ada yang mau beli? Ada orang yang mau pakai? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu kerap muncul dari para donatur? Menggelitik memang. Guys, asal kamu tahu ya. Meski bekas, asal layak pakai dan jual, ada kok yang mau beli.  Terutama para dhuafa yang jangankan untuk beli baju, tas, sepatu, dan sebagainya. Beli kebutuhan pokok saja sudah menjerit. Apalagi harga kebutuhan pokok kini sedang melambung tinggi. Banyak kok orang-orang yang berburu barang bekas layak pakai karena faktor harga minimalis. 

Bersama Dompet Peduli Umat Darut Tauhid Jogja, Barkasmal pernah mengadakan bazar sandang murah di Dusun Bulu, Desa Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul. Dalam bazar tersebut, Barkasmal menjual koleksi baju, tas, sepatu, dan sebagainya dengan harga yang sangat terjangkau untuk kaum dhuafa. FYI, Barkasmal punya pusat belanja (barkasmal store) yang menyediakan barang bekas berkualitas. Tentu saja warga menyambut bazar murah tersebut dengan sangat antusias. Yang pasti, uang hasil penjualan barang-barang tersebut diputar kembali untuk beasiswa dan biaya perlengkapan sekolah adik-adik binaan Barkasmal.
Penerima Bantuan Beasiswa Pendidikan Barkasmal
Kiri : Penerima beasiswa pendidikan Barkasmal. Kanan : Mas Dori
Program Unggulan Barkasmal 

Nah sekarang kamu mau tahu kan program kerja apa sih yang diunggulkan di Barkasmal? Siapa tahu nantinya kamu tertarik buat Donasi. Baiklah, saya sudah membuat infografis sederhana mengenai 7 program unggulan Barkasmal tersebut.
Dukung anak-anak untuk tetap bersekolah. Meraih cita serta asa. Mari Berbagi! Salurkan sebagian rejekimu dan donasikan ke rekening Bank Muamalat Jogja 533-000-4024 (a.n. Dewi Rakhmawati) atau BRI Syariah 101-888-6274 (a.n. Channa Soim).

Saya sendiri pernah merasakan betapa sakitnya ketika terpaksa harus drop out dari sekolah (SMA) dengan alasan tidak ada biaya buat bayar SPP semesteran.  Hati saya perih menyaksikan teman-teman bisa belajar di sekolah. Saya merapal doa hampir tiap hari, agar diberi kesempatan bersekolah lagi tahun depan. Alhamdulilah ada donatur yang mau membantu. Guru saya pun mendukung dan memperjuangkan agar saya mendapatkan beasiswa. Ayah saya juga mendapat rejeki. Ini momen yang pas. Akhirnya saya kembali bersekolah di tahun berikutnya. Ini serasa mimpi!

Apa yang Mas Dori bangun dan kembangkan patut diapresiasi. Memberikan bantuan sosial kepada dhuafa serta beasiswa untuk anak yatim dan piatu agar bisa bersekolah. Orangtua bisa bernapas lega. Setidaknya satu beban terangkat Anak-anak tak perlu takut tak bisa membayar uang SPP. Bahkan anak-anak ini mendapat perlengkapan sekolah setiap semesternya. Saya sangat tersentuh.

Indonesia membutuhkan figur-figur inspiratif seperti Mas Dori Saputra, Kak Channa, juga keterlibatan rekan-rekan relawan, dan para donatur. Bukan sekadar bermimpi, tapi melakukan aksi nyata yang berdampak signifikan. Menghadirkan solusi atas masalah sosial yang ada. Kisah di atas mengingatkan saya pada upaya-upaya yang dilakukan Dompet Dhuafa, ACT, dan lembaga sosial lainnya. Sinergi antara sebuah lembaga, relawan, dan juga donatur. Mengangkat harkat kaum dhuafa melalui misi-misi sosial, pendidikan, dan kemanusiaan. 

Bagi saya, Mas Dori adalah pahlawan sosial. Hero zaman now. Saya teringat nasihat seorang kawan. Begini,

“seperti halnya Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, dan pahlawan lainnya, terkadang seorang bijak dan berjiwa besar lahir karena kepedihan di masa lalu. Lalu, lambat laun, tapi pasti kepedihan itu berubah menjadi empati dan pijar cinta yang tak pernah pupus” 

Pijar cinta itu menjalar. Hangat. Baranya tak pernah padam. Hingga kini pijar cinta itu masih digenggam. Berbagi adalah sebuah cara menghadirkan jalan itu, jalan cinta dan jalan-jalan kebaikan lainnya...

Ah benar, kebaikan itu meski sekecil apapun terkadang sangat berarti besar bagi orang lain. Sebagai khalifah atau mandataris Tuhan di muka bumi, sudah menjadi tugas kita untuk menjadi jembatan  kebaikan. Berbagi, merajut kolaborasi agar kebaikan-kebaikan kecil membola salju. Bukan begitu?

Selasa, 28 November 2017

Ternyata Penggunaan Antibiotik Tidak Boleh Sembarangan Lho!

Dulu kalau gusi saya bengkak, dikit-dikit saya ke apotik sebelah. Saya beli Amoxilin buat pereda nyeri. Ternyata penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan guys. Belum lagi kalau saya deman. Saya akan minum Amoxilin plus Paracetamol. Duh. Sekarang sih saya sudah jarang nyeri gigi. Saya pun sudah meninggalkan kebiasaan mengonsumsi antibotik tanpa resep dokter. Saya sadar bahwa akan ada risiko yang fatal jika saya melakukan hal demikian. 

Beruntung saya mendapat sedikit pencerahan mengenai bahaya penggunaan antibiotik dari Kementerian Kesehatan beberapa waktu silam. Acara bertajuk Temu Blogger Kesehatan yang dihadiri para blogger dan pegiat media sosial meramaikan Hotel Grand Aston, Selasa 21 November 2017. 
Apa saja guys yang dibahas dalam diskusi tersebut?

Sebelum acara dimulai para peserta melakukan check kesehatan, mulai dari tinggi & berat badan, lingkar pinggang, check kolesterol dan gula darah, juga konsultasi kesehatan oleh dokter. Kadar kolesterol dan tekanan darah saya normal, akan tetapi saya harus mengatur menu harian dan berolahraga agar berat badan saya kembali ideal karena berat badan saya bertambah. 
Sesuai dengan Intruksi Presiden No 1 Tahun 2017 melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Kementerian Kesehatan RI ingin mensosialisasikan luas tentang kesadaran,  upaya-upaya berperilaku sehat, dan masalah penggunaan obat pada masyarakat. 

Acara dibuka dengan sambutan-sambutan terlebih dahulu. Pertama dari Bapak Indra Rizon, sekali Kepala Bagian Hubungan Media Kemenkes RI, kemudian dilanjut Kepala Bagian Sumber Daya Kesehatan Dinkes Propinsi DIY. Tak lupa sebelum ke acara inti, sang MC mengajak kita melakukan senam dan sesi ice breaking. Seru juga soalnya baru pertama kali saya ikut senam di acara indoor seperti ini. 

Lanjut ya...  

Pemateri dalam acara ini ada 4, yakni Ibu Julian Hardiah, M. Kes. (Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta), Ibu Mariyatul Qibtiyah S. Si., Sp. Frs. (Komite pengendalian Resistensi Mikroba Kemenkes RI), Dra. Arrosianti Zahrul falah, Apt., serta Bapak Indra Rizon (Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga). 

Karena materi dari ke empat narasumber cukup banyak. Saya ringkas saja pembahasannya mencangkup 3 poin inti yang meliputi, GERMAS, masalah penggunaan obat di masyarakat, dan antibiotik. 

Tadi di bagian awal sudah dijelaskan sedikit tentang GERMAS. Nah bagaimana sih cara mewujudkan GERMAS? Apa sih fokus dan Tujuan GERMAS? Fokus kegiatan GERMAS berupa pelaksanaan aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah yang memadai, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Untuk itu hal yang perlu dilakukan berupa peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat, percepatan gizi, pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan edukasi hidup sehat.  
Bapak Indra Rizon (Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga) Sedang menjelaskan tentang GERMAS
Selain tentang GERMAS, salah satu hal yang banyak disorot atau dibicarakan dalam acara ini yakni tentang masalah penggunaan obat pada masyarakat. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, sebanyak 27,8% masyarakat menggunakan antibiotik tanpa resep dokter. Tiga di antara tanda kurang pengetahuan dan informasi masyarakat tentang obat resep dokter yaitu kepatuhan pasien terhadap aturan dan dosis obat sangat rendah, mispersepsi obat generik sebagai obat murah dan tidak manjur (padahal kenyataannya tidak demikian), dan pembelian obat keras secara bebas (tanpa resep dokter). Padahal, penggunaan obat bebas (OTC) tanpa pengetahuan dan informasi yang memadai dapat menyebabkan masalah kesehatan baru, seperti kejadian efek samping, reaksi hipersensivitas, dan sebagainya. 

Selain itu masyarakat kudu cerdas ketika mengonsumsi obat. Cerdas yang bagaimana? Cerdas di sini maksudnya cerdas dalam memilih obat yang tepat, berikut tentang cara mendapatkannya, menggunakannya, menyimpannya, dan membuangnya. Perhatikan pula mengenai dosis, aturan penggunaan, efek sampingnya, indikasi/khasiatnya, jenis dan nama kandungan zatnya. Cermati pula apakah ibu hamil dan menyusui, serta penderita alergi tertentu  boleh mengonsumsi obat tersebut. 

Masih berkaitan dengan penyimpanan obat. Nah, kerapkali kita menyimpan obat sembarangan dan mudah dijangkau anak-anak. Ada baiknya kita menyimpan obat pada kotak khusus yang jauh dari jangkauan anak-anak. Tujuannya apa? Menghindari risiko jika ternyata anak-anak malah menelan obat tersebut. Berikutnya, jangan menyimpan obat spray (aerosol)  di tempat bersuhu tinggi. Lemari pendingin tidak untuk menyimpan sirup. Freezer tidak untuk menyimpan obat. Sisa antibiotik harus dimusnahkan agar tidak menjadi limbah medis yang berbahaya bagi lingungan. 

Next...

Tahukah kamu bahwa ketika kamu menderita pilek artinya itu cara tubuh melindungi paru-paru dari penumpukan lendir? Demikan pula ketika muntah dan diare, tubuh melindungi diri dengan membuang zat-zat beracun dari tubuh. Betapa istimewa ya sistem kerja tubuh kita ya? Nah makanya ketika kita terserang flu atau pilek, jangan dikit-dikit beli antibiotik. Sebab tubuh akan bekerja membentuk sistem imun secara alami untuk proses kesembuhan. Kedua, flu bukanlah penyakit yang disebabkan oleh bakteri tetapi virus. Penggunaan antibiotik seharusnya untuk bakteri, bukanlah virus. 

Dari tadi ngomongin antibiotik mulu. Ngomong-ngomong antibiotik itu apa sih? Antibiotik dapat dikatakan sebagai obat untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. FYI, antibiotik tidak mempan untuk membunuh jamur maupun virus ya. 

Sejarah penemuan antibiotik cukup panjang. Maka, berterima kasihlah kepada Alexander Flemming penemu antibiotik Penicilin (1928). Tidak semua bakteri itu jahat lho. Beberapa bakteri memang menyebabkan penyakit. Namun banyak juga bakteri yang bermanfaat bagi manusia. Bakteri-bakteri tersebut malah dikembangkan untuk industri makanan, kecantikan, dan sebagainya. Penggunaan antibiotik secara bijak mencegah timbulnya resistensi. Artinya bakteri akan kebal terhadap antibiotik sehingga akan mengganggu proses penyembuhan suatu penyakit. 

Ternyata penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan kan? Ada aturan pakai dan penyimpanan. Kira-kira seperti itulah sedikit ringkasan dari 4 narasumber/pameteri tersebut. 
Sesi kedua adalah bonus bagi blogger Jogja. Di kesempatan ini Kemenkes menghadirkan narasumber dari kalangan blogger, Om Pepih Nugraha. Pada sesi ini kita dibersamai oleh Mbak Wardah Fajri as moderator. Mbak Wardah Fajri ini PIC (Person In Charge) sekaligus blogger juga lho, blogger kesehatan Kemenkes tepatnya.

Pepih Nugraha, Jurnalis sekaligus blogger yang juga founder Kompasiana dan Pepnews! Ini menyampaikan poin-poin penting tentang etika di dunia maya (netiket/etiket netizen). Apa saja sih netiket di dunia maya? Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah konten apa yang kamu share itu akan berdampak positif atau negatif. Meski medsos itu sekilas kita bebas mengutarakan apa saja, kenyataannya tidak demikian. Ada UU ITE yang mengatur dan menjerat ketika seseorang bertindak kebablasan, misalkan melakukan pencemaran nama baik dan pelanggaran hukum via facebook. Kedua, behentilah bertikai dan menyalahgunakan kekuatan atau kekuasaan. Maksudnya menggunakan kekuasaan dan kekuatan untuk menyebarkan kebencian. Terakhir, gunakan medsos untuk memperkenalkan sisi positif dan keahlian/skill kita ke masyarakat luas. Ini poin paling penting guys. Kata Kang Pepih, share your expertise! 

Saya sangat berkesan dengan acara Temu Blogger Kesehatan selama sehari bersama Kemenkes. Terutama bagian games dan ice breaking. Edukasi tentang GERMAS dan antibiotik pun tak kalah menarik. Keren bangetlah pokoknya.  

Semoga acara ini dapat dinikmati masyarakat luas, terutama di lingkungan akademik kampus dan di daerah-daerah pelosok sehingga masyarakat mendapat informasi yang memadai tentang penggunaan obat dan antibiotik serta upaya-upaya menjaga kesehatan diri dan lingkungan melalui GERMAS.
See you next time! Semoga bisa berjumpa di acara Kemenkes tahun depan. Amin. 

Senin, 21 Agustus 2017

Mewarnai Indonesia Melalui #PesonaBhinneka di Selo Langit

Pernah dengar objek wisata Selo Langit Gaes? Ah, saya juga baru denger. Pas saya check di google maps kok rada susah ya. Ini lokasinya terindeks google maps gak sih? Saya awalnya bingung. Pada saat itu saya diminta Mbak Rian dari Komunitas Blogger Jogja untuk berpartisipasi di acara ini. Pada awalnya saya ragu. Jujur saya takut nyasar. Kedua, bareng siapa saya ke sana? 

Akhirnya, saya kontak Hafidz (blognya : monyoku.com), kemudian Aan (blognya : aanpambudi.id), mereka satu kampus denganku, tapi beda fakultas dan jurusan. Kami bertiga sepakat berangkat bareng dari UNY. Perjalanan kurang lebih 50 menitanlah. Nah kami bertiga kan kurang tahu nih arah ke sananya. Tersesatlah kami hahaha. Kami ambil rute yang salah sehingga ketemu jalan tidak beraspal. Rusak pula.  

Tapi tenang gaes, meskipun demikian, saya pribadi sangat puas dengan pemandangan indah di sepanjang jalan. Dari Tebing Breksi hingga Candi Ijo. Keren dah pokoknya. Kamu kudu nyobain deh main ke sini. Soalnya nih gaes, DIY khususnya Sleman memiliki banyak destinasi wisata yang sangat cantik. 

Setibanya di Selo Langit, kami disambut panitia. Tenda-tenda sudah berdiri dengan cantikya. Sesudah registrasi, saya memilih menempati tenda no 2. Sumpah, saya enggak nyesel datang ke sini. Padahal awalnya saya sempat ragu. 
Acara yang saya ikuti berupa camp selama 2 hari, mulai dari tanggal 16 hingga 17 Agustus 2017. Camp ini diselenggarakan oleh Duta Damai Dunia Maya regional Jogja. Duta Damai merupakan komunitas yang dibentuk oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terosrisme) yang berisi anak-anak muda penyedia konten positif di dunia maya. Mereka yang tergabung di komunitas ini terdiri dari pegita media sosial, blogger, vlogger, fotografer, ada juga desainer grafis. Mereka memiliki misi menyebarkan dan memviralkan konten-konten positif di dunia maya entah dalam bentuk tulisan, gambar, maupun video. 

Mewarnai Indonesia melalui camp pesona kebhinnekaan dipilih sebagai tema dalam acara ini. Acara ini turut mengundang komunitas, aktivis media sosial, blogger, kompasianer, pelajar dan mahasiswa. Bahkan ada peserta yang datang jauh-jauh dari Madura demi mengikuti acara ini. Den Zairi nama peserta yang dimaksud. Selain itu, mahasiswa dari Kampus Unnes Semarang turut serta berpartisipasi dalam rangkaian acara ini. Ramai deh pokoknya. Bisa tambah kenalan dan bribikan. Eaaaa. 

Ada apa dengan Selo Langit? Kenapa Selo Langit dipilih sebagai lokasi camp? 

Selo Langit merupakan suatu daerah yang terletak di Gedhang Sari, Sambirejo, Sleman. Selo Langit merupakan destinasi wisata dibuka baru-baru ini kok. Lokasinya emang asyik banget dan sangat instagrammable. Sayangnya, daerah ini dilanda kekurangan air bersih dan kekeringan. Padahal spotnya oke punya. Niat kami ke sini untuk membanti memviralkan objek wisata Selo Langit melalui berbagai platform dan media sosial. 

Selain itu, Selo Langit sempat terindikasi dijadikan sasaran pelatihan kalangan radikalis dan teroris. Ya iyalah gaes, mereka itu (teroris) kalau buat pelatihan ya di tempat-tempat seperti ini, di hutan-hutan, daerah tandus, dan bukit yang penuh semak belukar. Penduduk setempat mungkin tidak banyak memaruh curiga jika di wilayahnya dijadikan sebagai basecamp latihan para teroris. Yang perlu diperhatikan adalah kewaspadaan kita terhadap perilaku tidak wajar dari sekelompok orang tertentu di suatu lokasi yang seperti ini. 

Okay, Next. 
Setelah makan siang, kami berkumpul dan saling berkenalan. Dilanjut materi sesi pertama. Pada sesi ini, kami belajar tentang geoheritage yang dipandu oleh Pak Didit Hadi Barianto, dosen geologi UGM. Lokasi Selo Langit berada di pegunungan semilir dan memiliki kaitan dengan gunung api purba. Kami diajak mengenal batuan di sekitar lokasi. Pak Didit mengatakan betapa menariknya wisata edukasi berbasis geoheritage. 

Geoheritage dapat dikatakan sebagai warisan geologi yang terbentuk secara alami dan memiliki nilai sangat tinggi dan luar biasa karena merepresentasikan rangkaian rekaman proses geologi yang saling berhubungan, sehingga secara keilmuan merupakan bagian penting dari sejarah dinamika bumi (sumber : Ikatan Ahli Geologi Indonesia/IAGI). Melalui wisata berbasis geoheritage kita dapat mengenal bagaimana dinamika geologi (misal bagaimana pembentukan batuan dan gunung api purba) di suatu wilayah. Maka dari itu, sangat penting mengedukasi masyakarakat dan wisatawan tentang warisan geologi ini sebagai bagian dari konservasi alam. 
Sesi kedua berupa materi tentang memviralkan konten positif. Pada kesempatan ini kami dibersamai oleh Mas Eko, seorang pegiat media sosial yang tergabung dalam MASDJO (Masyarakat Digital Jogja). Mas Eko kemudian memaparkan betapa lalu lintas informasi di dunia maya sekarang ini dipenuhi berbagai konten negatif dalam bentuk hoax, hate speech, cyber bullying, dan sebagainya. Mas Eko mengajak peserta untuk membuat konten-konten positif guna melawan konten negatif yang dirasa mampu merusak kebhinnekaan kita. 
Sesi ketiga ini yang ditunggu-tunggu. Pasalnya pas sesi ini kita membaur bersama masyarakat sembari memanjatkan doa dan kendurian. Kami menikmati suguhan kuliner setempat berupa ingkung ayam, sayur, dan penganan lokal hasil pertanian setempat. Asyik banget. Jarang-jarang saya dapat momen seperti ini. 

Setelah sesi makan-makan selesai, peserta camp dan para warga turut serta dalam diskusi yang mengundang 3 narasumber lintas budaya dan agama. Ketiga narasumber tersebut yakni Romo Teguh Sentosa Sekretaris Eksekutif Komisi PSE KWI,  Alissa Wahid dari Gusdurian, dan Hairus Salim dari LKIS (Lembaga Kajian Islam & Sosial). Mereka merupakan tokoh nasional yang menjunjung tinggi nilai-nilai multikulturalisme dan kebhinnekaan. Sesi ini dipandu oleh moderator cantik Kak Elzha yang merupakan Duta Damai, pegiat media sosial, dan blogger. Overall, acara seru dan sesi diskusi ini berhasil memantik banyak pertanyaan dari peserta. Acara ditutup dengan deklarasi damai yang melibatkan pemateri dan tokoh masyarakat setempat. Deklarasi ini merupakan komitmen bersama yang mengingatkan kita akan indahnya perdamaian dalam kebhinnekaan. 

Kegiatan di hari pertama selesai. Dilanjut keesokan hari dengan memburu matahari terbit, bersih-bersih, dan upacara kemerdekaan di dekat watu payung. 
Begini dokumentasi yang berhasil saya dapatkan saat mengibarkan sang merah putih di puncak Selo Langit. Gimana menarik kan?

Saya sangat puas dengan kegiatan camp Mewarnai Indonesia Melalui Pesona Kebhinnekaan ini. Saya mendapat pengalaman seru, disuguhi keramahtamahan masyarakat setempat, menyaksikan matahari terbit, mendapat teman-teman baru, serta hal lain yang saya sulit deskripsikan. Seperti misalnya saat upacara bendera. Ternyata banyak warga yang seumur hidupnya belum pernah mengikuti kegiatan upacara pengibaran sang merah putih. Pada kesempatan ini warga setempat diajak mengikuti jalannya upacara dari awal hingga akhir. Tak hanya itu, warga setempat mempersembahkan tarian jathilan sebagai bentuk hiburan kepada kami semua. Ini sangat menyentuh menurut saya.


Semoga kegiatan ini diadakan lagi tahun depan dan mampu menggaet peserta dari berbagai pelosok Indonesia (level nasional) serta mendapat dukungan tidak hanya dari dinas dan pemda setempat tetapi juga dari pemerintah pusat. 

Sampai jumpa di postingan selanjutnya!!!

Senin, 07 Agustus 2017

Netizen Cerdas, Media Sosial, dan Konten Positif

Media sosial bisa menjadi bara. Diam-diam menikam dan menghancurkan. Bisa juga menjadi cahaya. Memberikan pelita harapan dan menebar manfaat bagi yang cerdas memanfaatkanya. Dimensi politik dan agama merupakan salah satu elemen yang kerap dijadikan ladang memperkeruh bhinneka. Medan politik kerapkali dimanfaatkan segilitir orang untuk membentuk wacana, menggiring opini, dan membunuh karakter. Pilkada DKI salah satu contohnya. Sekali klik sepersekian detik informasi beredar. Selain pembunuhan karakter, isu radikalisme online, cyber bullying, hoax, ujaran kebencian, kerap menjadi konsumsi harian masyarakat. Masyarakat mengalami disorientasi persepsi, di mana mereka menjadi gamang atas ramainya lalu lintas informasi yang memanipulasi pikiran manusia sepersekian detik. Sebagian mudah tersulut isu, menjadi brutal, dan mengajak massa membuat kobaran api yang lebih besar. 

Lantas, bagaimana memanfaatkan media sosial demi kebaikan bersama? Media sosial adalah modal sosial. Netizen cerdas tahu bagaimana menangkal isu negatif yang beredar yang tidak memberdayakan. Netizen cerdas mampu menjadikan media sosial sebagai konten positif tempat berkreasi dan menebar jala pengetahuan. Seperti misalnya salah satu netizen Dwi Suwiknyo ini. Melalui akun facebooknya, Mas Dwi kerap berbagi seputar tips menulis dan juga motivasi agar terus menelurkan karya. Meskipun sudah menerbitkan beberapa buku dengan label mayor, tak menjadikan Mas Dwi tinggi hati. Mas Dwi masih mau berbagi secuil pengetahuan di kelas menulis online (facebook) yang diampunya, baik yang berbayar maupun cuma-cuma. Jarang sekali Mas Dwi melontarkan postingan yang tentunya memantik kebencian. Apalagi hoax yang tidak ada faedahnya. 

Boomingnya media sosial dan instan messaging seperti Whatsapp, Line, dan BBM memang menjadikan dunia dalam genggaman. Namun, tanpa dilandasi kesadaran dan kecerdasan dalam mengelolanya, menjadikan manusia gamang dan mudah menyalah-nyalahkan. Nyinyir dan meledak-ledak via medsos.  
Berkenaan dengan hal tersebut Divisi Humas Polri bekerjasama dengan netizen Jogja mengadakan diskusi dengan tajuk "Membangun Budaya Positif Dalam Bermedia Sosial." Netizen Jogja yang diundang merupakan komunitas-komunias yang memiliki basis pengaruh dan follower cukup kuat di dunia maya. 

Tagar #MedosAgawaRukun menjadi kata kunci untuk memviralkan acara yang berlokasi di Hotel Sahid Rich tersebut. Empat narasumber dihadirkan. Dua narasumber berasal dari kepolisian, satu dari Kominfo, dan terakhir dari Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 

Drs. Ahmad Dofiri selaku Kapolda DIY berujar agar hati-hati ketika menyampaikan informasi via media sosial, apalagi jika hal tersebut dibaca banyak orang di suatu komunitas/grup dan viral. Jikalau informasinya positif dan bermanfaat tak apa. Jika sebaliknya malah memicu pertikaian sengit di dunia maya. Oleh karenanya, Tabayun atau kroscek dulu informasi sebelum jempol memencel tombol berbagi di media sosial. Tak berbeda dari itu, Drs. Adnas, M.Si yang saat ini menjabat sebagai brigadir jenderal di kepolisian mengharpkan agar masyarakat, khususnya netizen membangun edukasi agar tidak mudah termakan hoax. Sinergi polisi dengan netizen dalam membuat konten positif juga diperlukan. Netizen diharapkan berbagi informasi yang akurat, utuh, bisa dipertanggungjawabkan. 

Pembicara selanjutnya, Ibu Mariam F. Barata dari Kominfo menyampaikan betapa pentingnya kesadaran dan kecerdasan dalam bermedsos. Isu penutupan telegram nyatanya menjadi bola panas dan menyulut api ke mana-mana. Bahkan ada masyakat yang takut kalau-kalau media sosial dibungkam dan sehingga masyarakat sulit menyalurkan ekspresi serta gagasan-gagasan. Nyatanya tidak demikian, Telegram tetaplah eksis. Telegram disinyalir membawa kaum radikalis dan teroris muncul ke permukaan. Makanya pemerintah melalui Kominfo melakukan upaya preventif guna mencegah situs atau aplikasi yang melanggar undang-undang. Melalui kompromi, pendiri Telegram mau datang ke Indonesia dan bernegosiasi dengan pemerintah terkait adanya kejahatan cyber. 

Pembicara terakhir bernama Naomi Lania yang mewakili KPAI. Perempuan yang sudah memakan asam garam dan berkeliling hingga berbagai pelosok Indonesia menyampaikan kekesalannya mengenai pornografi online dan perisakan di dunia maya. Beliau mencontohkan kasus Yuyun yang sempat heboh beberapa waktu silam. Salah satu tersangka yang melakukan tindak pidana perkosaan kterhadap Yuyun terinspirasi dari situs-situs dewasa yang kerap dia konsumsi. Kasus-kasus kejahatan terhadap anak dan wanita kerap menjadi sorotan publik. Kasus kematian Angeline yang dibunuh ibu angkatnya misalnya. Naomi yang berjuang menyibak tabir kematian Angeline pun harus bergulat ketika dirinya dituduh menggelapkan dana masyarakat yang diperuntukkan bagi keluarga almarhum.

Inspirasi dari ke empat narasumber begitu luar biasa. Bagaimanapun, peran netizen cerdas dalam memproduksi konten positif di media sosial masih sangat diperlukan. Tak terasa waktu cepat berjalan. Jam menunjukkan lebih dari pul 22.00 WIB. Saat sesi tanya jawab dibuka beberapa tangan menunjukkan antusiasme. Termasuk saya. Overall, acara in terbilang keren. Hestek #MedosAgaweRukun yang beredar di twitter diviralkan lebih dari 100 netizen dan 500 post dengan impresi lebih dari 10.000.000.

Selasa, 27 Juni 2017

Ramadhan Produktif di Kampus, Kenapa Enggak?

Yes! Ramadhan nears us! Bulan yang dinantikan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. That's Ramadhan! Bulan yang penuh berkah dan ampunan. Guys, Ramadhan 1438 H tahun ini jatuh pada Hari Sabtu tanggal 27 Mei 2017. Berkenaan dengan hal ini, gegap gempita menyambut Ramadhan telah menggema ke mana-mana. Tengok saja bagaimana iklan sirup begitu fenomenal. Semua sepakat bahwa tanda-tanda datangnya Ramadhan adalah ketika muncul iklan sirup. LOL. Sungguh sangat radikal. Tanpa ampun mampu menyiksa batin kaum lemah seperti saya. Hiks, clegukkk. Tahan napas. Selain radikalisasi iklan sirup, akan muncul meme-meme satir yang menguji iman para jones. Misal nih lagi asyik scroll IG nemu quote gini, "Percuma banyak yang ngajak buka bersama, tapi enggak ada yang ngajak hidup bersama." Gimana enggak KZL (baca : kesel) coba? Quote-quote seperti inilah yang bikin mahasiswa jomblo semakin ingin segera mengakhiri hidupnya masa lajangnya. LOL.

Guys, daripada waktumu habis buat mantengin sosmed dan bikin kamu KZL, mending cari kegiatan produktif dan bermanfaat. Banyak kok kegiatan di sekitar kampus buat mahasiswa yang bikin kamu semakin produktif. Selain menambah ilmu dan iman, juga bisa menambah kenalan. Kan asyik. Siapa tahu ada dedek gemes atau kaka kece yang bisa diajak ta'arufan. #Eh. 

Menyambut datangnya bulan suci kali ini, kawan-kawan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) beserta jajaran civitas akademika mengadakan berbagai kegiatan demi menyemarakkan Ramadhan di Kampus. Selain di tingkat universitas, ada juga lho kegiatan Ramadhan di tingkat fakultas. Bahkan sebelum Ramadhan tiba, kegiatan-kegiatan tersebut sudah disiapkan jauh-jauh hari oleh kaka-kaka kece buat kalian mahasiswa UNYu-ers. Beginilah kira-kira aksi produktif mahasiswa UNY. Pastinya seru. Pantengin terus ya sampai akhir.
Pak Rektor (kiri berbaju putih) dan Sang Maskot. Credit : UKMF JM Al-Ishlah UNY
Kegiatan perdana menyambut bulan suci diawali dengan Pawai SEMARAK 1438 H. Apa itu? SEMARAK singkatan dari SEnyum MenyAmbut RAmadhan Kampus. Nah Pawai Kampus Ramadhan ini dilaksanakan Hari Selasa tanggal 23 Mei 2017 dengan rute start di halaman rektorat UNY. Kegiatan Pawai SEMARAK diresmikan oleh Pak Rektor, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M. Pd dengan menerbangkan balon-balon ke udara. Kaka-kaka kece yang merupakan Takmir Masjid Kampus Mujahidin dan aktivis lembaga dakwah kampus kerohanian ikut meramaikan kegiatan tersebut dengan membawa maskot fakultas. Maskot merah dalam foto merupakan maskot kebanggaan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY. 

Menjelang Ramadhan Kaka Panitia Kampus Ramadhan 2017 menyiapkan berbagai kajian dengan tema-tema yang sangat asyik. Tentunya kajian-kajian tersebut bakalan menambah wawasan kita mengenai islam, sejarah, dan perkembangannya. Yang menarik dari kajian tahun ini selain tema-temanya, juga pembicara atau pematerinya. Sengaja kaka panitia mengundang beberapa pembicara dari luar daerah, bahkan luar Indonesia. Gubernur NTB, Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A., jauh-jauh datang ke Masjid Mujahidin (Masmuja) untuk mengisi ceramah Quran sebagai pedoman terbaik kehidupan. Untuk mengetahui kondisi terkini umat islam di Palestina, Ada  Syeikh Mountasier Hussein Ahmed Al Hroub yang akan membersamai kita. Jangan lupa siapkan infak terbaik ya! Selain dari Palestina, Takmir Masjid juga mengundang Syaikh Aiman Amin Abdul Qadir dari Jordan dan Syekh Majid bin Abdullah Al-Alyaniy dari Yaman. Dari Jogja, Ustadz Yusuf Maulana akan berbagi kajian tematik mengenai keilmuan islam. Salah satu yang dibedah yakni mengenai pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldun. You know Ibnu Khaldun? Beliau cendikiawan muslim yang mengembangkan sosiologi, sejarah, dan filsafat islam. Bagi kamu para pemburu takjil yuks rapatkan barisan.

Berikut Beberapa foto yang berhasil saya dokumentasikan sepanjang kajian sore Kampus Ramadhan 2017. 
Kajian Sore Kampus Ramadhan 2017.
Di jaman Rasululah, selain sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan, masjid juga digunakan sebagai pusat peradaban. Nah, sisi produktif mahasiswa muslim dapat dilihat dari bagaimana memakmurkan masjid melalui kajian-kajian atau kegiatan-kegiatan yang menunjang syiar islam. Selain di masjid, syiar islam  juga bisa disampaikan di mana saja dan lewat media apa saja.

Di kampus UNY, Syiar islam digerakkan oleh SKI (Sie Kerohanian Islam) atau rohis yang ada di tiap-tiap fakultas. Setiap fakultas memiliki agenda yang berbeda, apalagi ketika Ramadhan.  Ada 7 SKI yang menaungi kegiatan kerohanian islam. Ketujuh SKI tersebut meliputi Al-Musthofa/KMM dari Fakultas Teknik (kampus orange),  Al Fatih dari Fakultas Ekonomi (kampus merah muda), Jamaish/Al-Ishlah dari Fakultas Ilmu Sosial (kampus merah), Al Huda dari Fakultas Bahasa dan Seni (kampus ungu), KMH/Al-Hidayah dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (kampus kuning), Haska dari FMIPA (kampus biru), dan terakhir KMIP dari Fakultas Ilmu Pendidikan (kampus hijau). Sedangkan di tingkat universitas ada UKKI (Unit Kegiatan Kerohanian Islam) yang markasnya berada di Student Center (SC) dan Islamic Education Center (IEC) dekat Masjid Mujahidin.

Berikut guys sudah saya bikinin infografis menarik mengenai kegiatan produktif SKI di masing-masing fakultas selama Ramadhan ini. Cekidot yuk. Siapa tau kamu menjadi panitia di dalamnya atau berpartisipasi sebagai peserta kegiatan. 
Nah guys, salah satu yang saya ulas di postingan ini yakni kegiatan Festival Ramadhan Ceria (FRC) yang diselenggarakan oleh SKI Haska. Tahun ini, FRC menampilkan aneka jenis lomba untuk kategori anak dan mahasiswa (umum). FRC sendiri merupaka agenda tahunan yang diselenggarakan oleh SKI kampus biru selama Bulan Ramadhan. Lomba untuk kategori mahasiswa (umum) meliputi fotografi, desain, cerpen, hadroh, dan kaligrafi. Sedangkan lomba untuk kategori anak meliputi lomba baca puisi, menggambar, mewarnai, pildacil, adzan, cerdas cermat agama islam, dan Tahfidzul Quran. Cukup menantang ya? Kamu yang produktif di bidang menulis cerpen, sekaligus para pecinta fotografi, desain, dan kaligrafi coba aja gih challenge kayak gini. Siapa tahu lolos menjadi salah satu pemenang. Pun kalau belum lolos masih ada kesempatan di event tahun depan. Deal, guys?

Perhatikan deh 2 gambar di bawah ini. Muka-muka antusias anak-anak nampak terpancar saat mengikuti lomba mewarnai. Masjid Mujahidin ramai penuh keriuhan anak-anak. Pada gambar berikutnya, penghayatan jiwa nampak dari adek yang sedang membacakan sebuah puisi.
Suasana lomba mewarnai (gambar atas). Penghayatan puisi (gambar bawah). Credit : UKMF Haska UNY 
Tak mau kalah dengan yang ada di fakultas, Student Center (SC) yang mewadahi seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat universitas mengadakan kegiatan bernama Srawung Student Center. Srawung sendiri berasal dari Bahasa Jawa, kalau dalam Bahasa Indonesia artinya bersosialisasi, bergaul atau membaur. Maksudnya kita membaur untuk merekatkan tali silaturahmi. Bisa juga kita kumpul-kumpul sambil makan-makan (sori, ini defisini yang saya buat-buat). Kayak kamu kalau ikut bukber gitu. Bukber juga termasuk kegiatan sesrawungan. Pepatah jawa bilang, mangan ora mangan kumpul. Kenapa kalau ada kata makan-makan saya langsung connect ya? Apalagi yang gratisan. Hahahaha. LOL.

Srawung Student Center dapat dikatakan sebagai ngabuburit produktif dan kreatif yang melibatkan beberapa UKM bidang seni dan olah vokal. Kalau kamu hadir di sini guys kamu bakal di suguhi hiburan menarik seperti accoustic performance (Madawirna), pantomim, art dan teatrical performance dari Unstrat. Pokoknya rame dah. Disediakan takjil yang ala-ala mahasiswa lah.
Teatrical performance dari Unstrat (gambar atas). Accoustic performance dari Madawirna (gambar bawah)
Ramadhan kok keliatan gersang merana. Gak jaman ah. Ramadhan ya kudu produktif. Bagaimana agar menjadi mahasiswa yang produktif selama Ramadhan? Paling enggak kamu bisa melakukannya melalui pengembangan bakat & karya, berpartisipasi dalam kegiatan kampus, atau ikut kegiatan yang menambah ilmu. Kayak kaka-kaka kece dari SKI dan takmir Masjid Mujahidin itu. Atau mereka yang perform di event Srawung Student Center. Jangan jadi generasi galau menye-menye yang kerjaannya bikin status baper di facebook atau instagram. So, Ramadhan produktif di kampus? Kenapa enggak? Deal!

The last. Biasanya nih, menjelang lebaran, selain (produktif) bantu-bantu emak nyiapin opor ayam dan kue-kue kering, kamu kudu kuat iman yah kalau sewaktu-waktu ditanyain kapan nikah? Kok jomblo mulu sih? Upssss. 

Bonus. Dokumentasi yang saya ambil saat sholat Idul Fitri di depan KPLT FT UNY. Inilah suasana Sholat Ied di halaman kampus. 
Sholat Idul Fitri di Halaman KPLT FT UNY (dokumentasi 2017)

Sabtu, 11 Maret 2017

4 Favorite Cake Tutorial Ala Nerdy Nummies

Siapa yang hobi nonton tutorial masak di youtube? Ada banyak vlogger di youtube yang piawai meracik menu makanan dan cake. Kalau favorit saya adalah vlogger Rossana Pansino aka Nerdy Nummies. Rossana juga penulis buku The Nerdy Nummies Cookbook : Sweet Treats for the Geeks in All of Us.

Yang membuat saya tertarik kepo-kepo vlognya si Rossana ini awalnya ingin melatih kepekaan mendengarkan percakapan bahasa Inggris. Berhubung saya tertarik pada tutorial cake dan makanan, maka saya searching dan menemukan Nerdy Nummies ini. Menurut saya Si Rossana sangat piawai di depan kamera. Dia hangat dan murah senyum, agak gokil juga kadang videonya. Subscribernya aja udah mencapai hampir 7,5 juta orang dengan tingkat view mencapai 30 juta lebih. View per video rata-rata kalau saya amati bisa mencapai 500.000 lebih. Fantastis bukan? Makan tak heran vlogger satu ini termasuk salah satu vlogger dengan pendapatan tertinggi di dunia. Business Insider mencatat pendapatan Rosanna dari vlognya mencapai 6 juta dolar (USD). Coba kalau dirupiahkan dengan acuan kurs Rp 13.500 hasilnya berapa?
Sebagai seorang youtube star, Rossana benar-benar serius menekuni bidang yang menjadi passion serta ladang pencahariannya. Pada awalnya dia tidak memiliki cukup uang dan tabungannya diambil untuk membeli sejumlah peralatan seperti kamera seharga 80 USD. Dia mengedit sendiri videonya, akan tetapi hasilnya tidak cukup memuaskan. Rossana kini dibantu kedua orangtuanya dan saudaranya dalam menggarap video. Rossana juga menyewa editor agar mempermudah penyusunan videonya. Di channel youtube sekarang sudah ada 254 video. Rossana berujar, konten adalah raja. Jika kita buat konten yang bagus, maka yang lainnya akan mengikuti, termasuk follower, pendapatan, sponsor, dan sebagainya.

Nah kali ini saya buat list 5 video Nerdy Nummies favorit versi saya.

1. Sleeping Beauty Birtday Cake


2. Harley Queen Checkered Cake



3. Assassin's Creed Haystack Maccarons



4. DIY Pumpkin Treats!


Ini versi favorit saya. Mana versi favoritmu?