SRE? Wah apa lagi itu? Yups guys
SRE yang saya maksud merupakan singkatan dari Safety Riding Education atau
edukasi mengenai cara berkendara yang aman. Berkendara menggunakan sepeda motor
maksudnya. Pada tanggal 27 November 2016 saya bersama rekan blogger dan vlogger
Jogja mendapat kesempatan mengikuti Safety Riding Education yang diselenggarakan
oleh Yamaha Riding Education. Tempatnya
berlokasi di Stadion Maguwoharjo. Wah terima kasih saya ucapkan kepada Mas
Wawan atas kesempatan ini.
Antrean tampak mengular. Dokuemntasi pribadi |
Nah apa itu Safety Riding education?
Mengapa pengguna sepeda motor perlu sekali berkendara yang aman? Kecelakaan
motor yang cukup tinggi di Indonesia dan angkanya terus meningkat menjadikan
pengendara perlu mendapat edukasi ini. Yamaha sangat care terhadap tingginya
kasus kecelakaan akibat kurangnya safety riding di Indonesia.
Acara ini berlangsung dari pagi
hingga menjelang sore. Ada kelas teori dan kelas praktik di lapangan. Di kelas
teori ada beberapa instruktur yang berbagi materi tentang bagaimana berkendara
cara berkendara yang aman yang tepat serta contoh-contoh sikap di jalanan yang
tidak menunjukkan safety riding. Dalam slide presentasi ditampilkan pula
video-video kecelakaan karena pengguna tidak mencerminkan sikap safety riding,
seperti misalnya berkendara tanpa menggunakan helm atau berboncengan melebihi
batas sewajarnya, 3 atau 4 orang dalam satu motor.
YRA Program for kids and adults. Dokumetasi pribadi. |
Kadang saya juga ngeri sendiri
kalau melihat anak kecil tanpa helm berkendara motor di jalan sambil ngebut.
Pasalnya, saya dan ayah saya pernah berpapasan dengan anak-anak dengan gaya
berkendara seperti ini. Anak SD pula pemirsa! Saat itu saya membonceng ayah,
stang motor ayah saya kesenggol stang motor anak SD tadi. Ayah saya bisa
mengendalikan situasi walau kami hampir jatuh. Saya lebam di bagian lengan
karena kena stang motor anak SD tersebut. Ayah saya lebih parah. Nah si anak SD
terjatuh dalam kondisi berdarah. Saya sempat ngeri menyaksikannya. Kami dihadang
massa saat itu. Sungguh situasi yang sangat mencekam. Saya berpikir semoga saya
dan ayah saya tidak kenapa-napa (saya masih ingin hidup dan tidak ingin
berurusan dengan polisi). Emosi massa yang mengerumuni sudah mulai naik. Namun
untungnya setelah memberi penjelasan, salah satu dari mereka berusaha membuat suasana
kondusif. Ayah saya diberi nomor telepon keluarga anak kecil tadi agar bisa
mengganti kerugian yang terjadi. Ugh yang salah siapa, yang kena siapa. Anak SD
tersebut dengan seragam yang masih menempel di bajunya ngebut tanpa helm.
Mungkin kurang berhati-hati sehingga tanpa sengaja menyenggol stang motor ayah
saya. Beberapa saat kemudian kami diberi kesempatan melanjutkan perjalanan ke
Jogja. Kami juga tidak berurusan dengan polisi karena masalah diseleseikan
dengan kekeluargaan.
Inilah sedikit cerita. Sedikit
perhatian dan peringatan dari orangtua agar jangan sembarangan membebaskan
anaknya berkeliaran liar menggunakan motornya di jalan. Selayaknyanya orangtua
memberikan panduan berkendara yang baik dan benar. Jika belum cukup umur jangan
dipaksakan, apalagi sampai menembak SIM segala. Kan kasihan kalau ada kejadian
seperti yang saya alami tadi. Kedua belah pihak sama-sama terluka.
Nah lanjut ke materi safety
riding yak....
Salah satu instruktur, Mas Danang sedang memaparkan materi Safety riding. |
Berdasarkan pemaparan Mas Danang, ada 3 faktor yang menjadi penyebab kecelakaan. Ketiga hal tersebut meliputi faktor manusia, kendaraan, kondisi lingkungan atau jalan. Dalam berkendara, kita kudu bisa mengendalikan emosi selama berkendara. Usahakan fokus. Jaga kecepatan berkendara sesuai batas sewajarnya yang bisa dilakukan. jangan arogan, apalagi kebut-kebutan buat ajang pamer kecepatan. Kita juga kudu mengenal karakter motor kita seperti apa. Check kelengkapan dan perawatannya apakah sudah memadai atau belum. Lingkungan dan kondisi jalan juga bisa berpengaruh terhadap kecelakaan lho guys. Misal kondisi jalan yang licin karena terguyur hujan atau cuaca berkabut yang menghalangi penglihatan pengendara.
Dari ketiga faktor tesebut faktor manusia menjadi penyebab utama kecelakaan. Itu berkaitan dengan bagaimana pola dan mindset yang dibangun ketika berkendara (safety mind). Jika seseorang mengenal karakter motornya dengan baik, merawatnya serta sadar akan peraturan lalu lintas yang ada maka dia bisa menimalkan angka terjadinya kecelakaan. Coba deh perhatikan, meme-meme yang sering beredar mengenai ibu-ibu matik sein kiri belok kanan, ternyata memang benar adanya. Saya pernah menjumpai hal yang semacam itu di jalan. Pokoknya banyak banget hal yang patut diperhatikan ketika berkendara di jalanan guys!
Next, bagaimana praktiknya di lapangan? Beberapa youtuber atau motovlogger Jogja mengabadikan momen-moment tersebut dalam videonya. Mulai dari awal hingga akhir. Saya ambil contoh dari videonya Bro Sutopo AKA Gondes Motovlog. Watch this guys!
Manusia oh manusia, kepalanya kadang tersumbat kenangan yang akhirnya gagal ngode saat sein atau rem mendadak tanpa liat lingkungan. Semoga makin banyak yang menyadari dan bisa move on
BalasHapusTebarkan virus safety riding....
BalasHapusPaling sebel sama anak kecil yg naik motor dg gaya sok yess. Ngebut tanpa kontrol. Pengen jitaaak hahaha! Pernah kejadian saat sepupuku nyetir mobil, lampu ijo, dia pelan2 maju. Eh dari arah kanan yg notabene lampunya merah nyelonong anak SMP sambil ngebut. Untung sepupuku bisa mengendalikan stir. Coba kalo ga, si anak mungkin nyungsep dan yg bawa mbl yg hrs tanggung jawab. Duuhhh sebel pokoknya *e malah curhat -piss Mbak Arinta
BalasHapuskayaknya ibu2 jaman sekarang harus dibekali materi safety riding, biar mereka tau kalo lampu sen ke kanan itu buat belok kanan, bukan belok kiri..
BalasHapusWah keren, event-nya bermanfaat banget nih, Rin.
BalasHapusSama, kadang saya juga resah ngelihat ada anak kecil (bahkan SD) yang "lalai" berkendara. Di Bandung banyak banget yang kayak gini ini.
Memang penting banget event-event seperti ini, sosiali safety ridingnya dikemas dengan acara yang seru :)
BalasHapusPaling nyebelin klo liat anak2 kecil yang harusnya belum boleh bawa motor..(smp) trus pecicilan di jalan Rin..
BalasHapusEh..aku juga bertiga untuk satu motor.. Lha njemput sekolah, anaknya 2.. Hi..hi, nggak safety yaa...☺☺