Selasa, 27 September 2016

Karena Detak Jantung Begitu Berharga

Ruangan berkapasitas 100 peserta itu kini mulai penuh. Satu per satu peserta menduduki seat yang disediakan. Acara seminar teknopreneurship yang mengundang pembicara salah satu pelaku ecommerce sukses Indonesia akan dimulai 17 menit lagi. Barangkali saya terlalu bersemangat sehingga datang 35 menit lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan panitia. 

Di samping kiri saya ada 2 anak muda yang asyik berbicara. Sepertinya ada sesuatu menarik yang sedang mereka perbincangkan. Saya mencoba mencuri dengar. Dua pemuda tersebut menyebut-nyebut nama Yasa Singgih. Yasa Singgih? Saya cukup penasaran. Namun suasana yang semakin ramai membuat pembicaraan 2 anak muda tadi timbul tenggelam. 

Yasa Singgih. Siapa dia? Saya semakin penasaran hingga mengetikkan 2 kata tersebut di mesin pencari. Terdapat 96.900 hasil pencarian dalam waktu 0,39 detik. Saya baca beberapa artikel yang muncul di halaman pertama google. 

Yasa Singgih merupakan miliuner muda yang sukses di usia 20 tahun. Di usia yang begitu belia, Yasa membawa label fesyen miliknya Mens’s Republik hingga mendunia. Tercatat namanya pernah masuk dalam daftar Forbes sebagai pengusaha muda berpengaruh dalam industri ecommerce Indonesia. 

Namun ada satu hal yang menarik perhatian saya. Yasa muda harus berjuang mandiri di usia belasan tahun. Di usia 15 tahun, sang ayah mendapat hipertensi dan serangan jantung yang mengharuskan pemasangan ring jantung. Pemasang ring (cincin) jantung merupakan prosedur untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat di bagian jantung. Tentu saja biaya perawatan sang ayah di rumah sakit tidaklah kecil. Bahkan saat itu Yasa sempat bimbang bagaimana membiayai sekolahnya sekaligus pengobatan sang ayah. Semenjak itu Yasa bertekad untuk mencari uang sendiri demi kesembuhan sang ayah tercinta. Kisah Yasa menyentuh hati saya. 

Kilas balik. Saya jadi teringat Eka, seorang sahabat asal Lombok yang mengambil jurusan seni rupa. Eka seangkatan dengan saya. Semangat dan motivasinya untuk kuliah di Pulau Jawa luar biasa tinggi. Ketika berkunjung ke kosannya, sejumlah alat lukis seperti kanvas-kanvas, palet, cat air, cat minyak, dan juga sketsa-sketsa bertebaran. Saya mengagumi bagaimana Eka mengekspresikan karya-karyanya melalui goresan kanvas.

Belum lama ini Eka diwisuda setelah menyelesaikan pendidikannya selama 4 tahun. Namun sayang, Eka menghadap Tuhan lebih cepat dari saya. Saya mendengar kabar tersebut dari Mbak Linda, teman dekat Eka. Kena jantung dek, begitu kata Mbak Linda. Singkat.

Lagi-lagi jantung. Sungguh sedih membayangkan orang yang dicintai meninggal karena penyakit jantung. Penyakit kardiovaskular atau jantung adalah salah satu mesin pembunuh paling mematikan di dunia. Berdasarkan artikel yang dipublikasikan oleh Yayasan Jantung Indonesia, dulu mayoritas penderita penyakit jantung adalah orang yang berusia senja. Namun, kini anak muda pun bisa terkena penyakit ini. Salah satu penyebabnya yakni gaya hidup tidak sehat. 
Seperti apa gaya hidup yang tidak sehat itu? Beberapa contoh dari gaya hidup tidak sehat yakni berupa kebiasaan merokok, terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol, junk food, makanan dengan kadar kolestorel tinggi dan sebagainya. Bagaimana gaya hidup yang sehat? Untuk mendukung gaya hidup sehat buat jantung sehat, Yayasan Jantung Indonesia menganjurkan masyarakat untuk menerapkan Panca Usaha Jantung Sehat yang meliputi : seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hadapi dan awasi stress, awasi tekanan darah, dan teratur berolahraga. Gaya hidup sehat investasi masa depan.
Sakit itu selain tidak enak bisa menjebol isi kantong. Sakit bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Maka dari itu perlu tindakan preventif untuk mencegah suatu penyakit, apalagi penyakit jantung yang dianggap sebagai monster paling berbahaya. Konsumsi sayur-sayuran, kacang-kacangan, ikan, dan buah adalah modal awal untuk memulai gaya hidup sehat. Olahraga bisa dimulai dengan lari-lari kecil (joging) di pagi atau sore hari. Kalau tidak sempat minimal seminggu sekali luangkan waktu untuk ikut senam. Saya sendiri membiasakan berjalan kaki atau bersepeda jika ke kampus, sebab aktivitas tersebut selain bagus buat kinerja jantung dan paru-paru, bagus juga untuk menguatkan otot kaki. Saya tidak merokok dan sangat menghindari asap rokok. Namun terkadang para perokok pasif berkeliaran bebas di angkutan umum dan fasilitas publik lainnya. Untuk menghindari paparan asap rokok di tempat umum saya sarankan gunakan masker wajah.
Jangan lupa seimbangkan jam biologis dan perhatikan kondisi psikologis kita. Jam biologis dapat diartikan sebagai waktu di mana tubuh harus beristirahat dan melakukan berbagai aktivitas fisik selama 24 jam. Idealnya manusia tidur (istirahat) membutuhkan waktu kurang lebih 7-8 jam per hari. Jangan sampai memaksa tubuh bekerja tanpa jeda, misal dengan lembur sampai pagi. Dalam jangka lama, hal tersebut tidak baik untuk kesehatan jantung. Stres juga bisa memicu hipertensi dan serangan jantung. Lakukan hal-hal menyenangkan bersama orang yang dicintai untuk menghilangkan stres. Travelling dan nonton stand-up comedy misalnya. Cara-cara ini cukup sederhana dan terbilang murah bukan?
Bu Tri adalah guru kimia saya sekaligus figur yang menginspirasi gaya hidup sehat. Saya tahu beliau memiliki riwayat penyakit jantung, tetapi semangatnya mengajar dan mendidik siswanya luar biasa besar. Semangat itulah yang membuat beliau bertahan hingga kini. Saya masih ingat bagaimana wejangan beliau tentang gaya hidup sehat dimulai dari memilah makanan yang akan dikonsumsi. Perhatikan komposisi bahan kimianya! Ujar beliau di suatu kelas kimia. Karena detak jantung begitu berharga!

4 komentar:

  1. Aih.... Makasih diingatkan Mbak Arinta. Gaya hidup saya belum terlalu sehat nih... Hiks.

    BalasHapus
  2. Kalau masalah rokok sih alhamdulilah ya saya bukan tipe perokok, tapi kalau masalah hidup sehat kayanya saya masih jauh deh, tapi makasih lhoo dengan ini saya lebih mengerti lagi gunanya hidup sehat itu apa :-)

    BalasHapus
  3. Detak jantung begitu berharga. Wah makasih artikelnya. Mengingatkan aku pentingnya menjaga gaya hidup sehat> Tapi aku belum bisa menjaga jam biologis tubuh. Padahal penting banget yakkk. Pantes klo bangun jantung aku sering deg-degan...

    BalasHapus