Senin, 04 Desember 2017

[Reportase Event] Oxytocin Journey Bersama Herba Farmindo

Beberapa waktu lalu, Blogger Jogja mendapat undangan mengikuti event Oxytocin Journey. What! Apa itu? Saya pun belum familiar dengan istilah itu. Jadi Oxytocin dapat dikatakan sebagai hormon yang memicu rasa cinta dan bahagia. Hormon ini juga bertanggungjawab merangsang kontraksi pada saat persalinan dan produksi ASI. Ya bagi para ibu, hormon ini pastinya sudah sangat familiar. Nah, apa maksud dari oxytocin journey itu sendiri? Di sini, kita berbagi cerita bagaimana perjalanan para ibu yang sudah atau sedang menyusui. 

Berlokasi di UMA Dapur Indonesia dengan suasana yang sangat cozy dan instagrammable, Herba Farmindo tidak hanya memberi kesempatan berbagi pengalaman kepada para ibu, tetapi juga para calon ibu seperti saya dan juga rekan-rekan blogger lain yang belum menikah dan belum memiliki pengalaman menyusui. 
Produk andalan Herba Farmindo : ASI Booster Tea dan Snack Rufina. Juga ada Herba Drink. Dokumentasi pribadi
Produk andalan Herba Farmindo : ASI Booster Tea dan Snack Rufina. Juga ada Herba Drink. Dokumentasi pribadi
Acara dimulai dari pemaparan produk andalan Herba Farmindo yakni ASI Booster Tea dan Rufani Snack (makanan pendamping MPASI) oleh Kak Li Partic selaku pemilik dari usaha tersebut. Kita semua tahu bahwasanya ASI adalah asupan atau makanan terbaik bagi bayi. Idealnya bayi jangan diberi susu formula. Nah, untuk tumbuh kembang optimal ASI perlu diberikan secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Namun, adakalanya seorang ibu memiliki produksi ASI yang kurang optimal, bahkan ada yang ASInya tidak keluar sama sekali. Untuk itu Herba Farmindo memformulasikan ASI Booster Tea, sebuah suplemen penambah ASI yang mampu membantu memproduksi ASI hingga 900% dalam kurun waktu 24 hingga 72 jam. 
Kak Li Partic. Owner Herba Farmindo. Dokumentasi pribadi.
Tenang saja, ASI Booster Tea terbuat dari daun-daunan Mediterania yang sudah diuji klinis dan empiris memperlancar produksi ASI. Adapun kandungan dalam ASI Booster Tea terdiri dari Habbatusauda, fenugeek (stimulator potent untuk produksi ASI), fennel, Anise, Moringa, Alpinia, dan Verum Powder. Rasanya tidak pahit, Para busui bisa mengonsumsi ASI Booster Tea ini dengan gula, madu, susu, dan apapun yang disuka. Satu hal lagi, ASI Booster Tea tidak mengandung kafein sehingga bisa dijadikan pengganti tea time. Jangan lupa ya, Rufani Snack ya Bunda, sebagai snack pendamping MPASI. Snack ini tidak mengandung gula dan MSG serta memiliki nutrisi tinggi yang baik tumbuhkembang bayi. 

Jangan salah, meski diluncurkan sejak tahun 2012, ASI Booster Tea sudah mampu memancing pasar internasional di tahun 2015. Bahkan Herba Farmindo sebagai perusahaan dengan brand ASI Booster Tea telah berhasil meraih beberapa penghargaan. Di antaranya, finalis Wirausaha Muda Mandiri 2013, finalis Women of Worth Loreal Paris 2014, Anugerah Wirausaha Indonesia 2015, Indonesia Succesful Young Entrepreneur 2015, dan masih banyak lagi. 

Acara dilanjut dengan pemaparan materi dari Ibu Arit Widowati. Beliau ini dapat dikatakan sebagai konsultas ASI Sentra Laktasi Muslimah. Yang menarik dari Bu Widowati ini adalah meskipun beliau berstatus ibu bekerja, beliau berusaha memberikan ASI terbaik untuk putera-puterinya. Bukan susu formula. 
Bu Widowati. Konsultan Sentra Laktasi Muslimah. Dokumentasi Pribadi
Nah tahukan kamu, bagaimana bayi baru lahir mengenali ibunya? Bu Widowati menjelaskan ada 3 hal yang membuat ikatan ibu dan bayi. Pertama, dari aroma. Seorang bayi mengenali ibunya dari aromanya, terutama aroma cairan ketuban (Amniotic Fluid). Kedua, dari suara dan tatapan mata. Ingatan/memori bayi dimulai sejak dalam kandungan. Maka dari itu, alangkah baik jika seorang ibu membangun komunikasi sejak bayi masih dalam kandungan. Setelah melahirkan, bayi dapat merespon suara ibunya melalui tatapan wajahnya. Ketiga, dari kontak tubuh. Seorang bayi jika dipisahkan dari ibunya memberikan respon berupa “Separation Distress Cry” dan berharap bisa disatukan lagi dengan ibunya. 

Bayi ingin selalu berada dalam dekapan ibunya. Kedekatan kontak fisik berupa sentuhan, belaian, ciuman, gendongan berpengaruh pada suhu tubuh, pernapasan, detak jantung, gula darah, tekanan darah, menekan pelepasan hormon stres, menstabilkan kinerja otak, dan masih banyak lagi. Selain itu, tidur bersama ibu dan bayi (kelon dalam Bahasa Jawa) merupakan aktivitas yang saling mempengaruhi.

Bagaimana sih ASI terbentuk? Perlu diketahui bahwasanya ASI diproduksi dipengaruhi oleh hormon ASI dan faktor pendukung lainnya. Hormon ASI ini tak lain bernama oksitosin (oxytocin) dan prolaktin. Makanya tema acara kali ini yakni Oxytocin Journey. Seperti sudah saya tulis di awal, hormon oksitosin berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan, cinta, empati, percaya diri, ketenangan/rileks, dan sebagainya. Sedangkan hormon prolaktin dipengaruhi oleh kondisi supply and demand. Artinya, semakin tinggi frekuensi menyusui, maka produksi ASInya pun semakin tinggi. Adapun faktor pendukung untuk memperlancar produksi ASI bisa berupa pijat oksitosin, pemberian booster ASI, dukungan keluarga dan orang terdekat. 

Untuk pemberian booster ASI pun perlu dipertimbangkan. Alasanya, apakah produksi ASI yang sedikit tersebut memang faktualnya seperti itu atau hanya perasaan sang ibu saja, artinya kapasitas produksi sebenarnya ASI baik-baik saja. Hanya perlu sedikit treatment sehingga produksi ASI ke depan semakin lancar. Kedua, jika sang ibu yakin produksi ASInya benar-benar kurang lancar, segera menghubungi konsultan menyusui atau komunitas peduli ASI setempat agar mendapat pendampingan dan solusi. Dalam hal ini, beberapa booster ASI dapat berhasil bagi seseorang. Namun tidak pada orang lain. Maka dari itu, konsultasi dengan sang ahli adalah kunci. 

Dalam banyak kasus, para ibu mampu memproduksi ASI normal dan lancar tanpa booster ASI sekalipun. Sebagian lainnya, produksinya terhambat sehingga keberadaan booster ASI sangatlah berfaedah. Dalam kondisi seperti ini, selain asupan booster ASI, kondisi relaktasi pun patut diperhatikan. Relaktasi = frekuensi menyusui atau memerah ASI. 

Berikut 6 tanda bayi cukup ASI. Pertama, bayi mudah tertidur setelah disusui, sebab ASI memicu produksi hormon endorfin yang membuat bayi tenang. Kedua, buang air kecil lebih dari 6 kali sehari, ditandai warna urin yang tidak pekat serta tidak menimbulkan bau menyengat. Ketiga, bayi akan melepas sendiri mulutnya ketika sudah puas. Keempat, berat badan bayi naik (500 gram hingga 1 kg/bulan) pada trimester pertama. Terakhir, bayi akan BAB (Buang Air Besar) sebanyak 2 kali sehari dengan warna feses kuning atau gelap, bisa juga lebih cerah setelah hari ke-13. 

Sekian ya catatan saya mengenai Oxytocin Journey. Tidak terlalu banyak memang. Semoga sedikit pengetahuan ini berguna bagi pembaca blog Arinta Setia. See you next time! 

Informasi mengenai Booster ASI dan Snack Rufani Herba Farmindo bisa dilihat di : 

Website : www.nakibu.com 
Instagram : @asiboostertea
Twitter : @SumberInfo_ASI 
Fanspage : Pejuang ASI 

1 komentar:

  1. Modal nanti klo sudah jd ibu rint..jadi meski sekarang blm begitu berguna, tapi nggak percuma tahu ttng seluk beluk ASI dan menyusui

    BalasHapus