Sabtu, 16 Desember 2017

Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Asian Para Games 2018

Dear friend, terima kasih telah berkunjung ke blog ini.

Di episode kali ini Arinta mau menceritakan tentang sebuah kompetisi olahraga tingkat asia yang bernama Asian Para Games. Pernah dengar sebelumnya? Well, mungkin kamu lebih familiar dengan ASEAN Games atau  Asian Games, dan sejenisnya. Selain dua kompetisi tersebut, ada satu jenis kompetisi di bidang olahraga yang diperuntukkan bagi para atlet difabel. Jika di tingkat ASEAN atau Tenggara kompetisinya bernama ASEAN Para Games, sedangkan di tingkat Asia namanya Asian Para Games

Nah jangan salah ya, para atlet yang mengikuti kompetisi ini adalah orang-orang hebat. Mereka adalah sosok-sosok luar bisa yang tidak menjadikan keterbatasan sebagai halangan, justru mereka menjadikannya sebuah tantangan untuk terus berprestasi.
Logo dan Maskot Asian Para Games 2018. Dokumentasi Pribadi
Roadshow Asian Para Games regional Jogja. Dokumentasi Pribadi
Pada tanggal 13 Desember lalu, Jogja dipilih sebagai salah satu dari 16 kota dalam Roadshow Asian Para Games 2018. Pada kesempatan ini Blogger Jogja diberi kesempatan mengikuti roadshow tersebut. Bertempat di Upper Ground Jogja City Mall, saya dan rekan-rekan blogger mengulik informasi seputar pelaksanaan Asian Para Games yang akan diselenggarakan tahun depan. Kami dibersamai oleh Mbak Ari sebagai Public Relation of INAPGOC (Indonesian Asian Para Games Organizing Committe). INAPGOC merupakan penyelenggaran Asian Para Games 2018. Selain blogger, INAPGOC juga mengundang media. Tujuan roadshow ini yakni mensosialiasikan, mengkapanyekan, dan memperkenalkan Asian Para Games 2018 kepada masyarakat luas. 
Berikut ini yang perlu kamu tahu tentang Asian Para Games 2018. Apa saja guys, cekidot! 

1. Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018

Bisa dikatakan ini kali ketiga event Asian Para Games (APG) diselenggarakan. Untuk event yang ketiga ini, Indonesia jadi tuan rumah lho. Event yang pertama diselenggarakan di Guangzhou, China (2010). Sedang untuk kali kedua disenggarakan di Incheon, Korea Selatan (2014).

Gelora Bung Karno (GBK) terplih sebagai tempat berlangsungnya pertandingan APG 2018. Asian Para Games berlangsung setiap 4 tahun sekali dan Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyelenggarakan Asian Para Games (6-13 Oktober 2018). Wow! Ini rekor.

2. Elang Bondol menjadi maskot APG 2018


Gambar di atas merupakan maskot APG 2018. Maskotnya lucu ya? Haliastur Indus atau lebih dikenal dengan Elang Bondol merupakan satwa yang menjadi maskot ibukota Jakarta. Ah pasti enggak banyak yang tahu tentang ini. FYI guys, keberadaan Elang Bondol ini kian terancam punah. Melalui tulisan ini saya menyatakan dukungan kepada INAPGOC karena memilih Elang Bondol sebagai maskot Asian Para Games 2018. Setidaknya, melalui event Asian para Games 2018, Indonesia telah memperkenalkan Si Elang Bondol di mata dunia.

Momo adalah nama si Elang Bondol tersebut. Momo singkatan dari Motivation and Mobility. Makna dari Momo sendiri berarti bergerak dan jadilah jawara.It is a motivasion to be winner.

3. Ada 17 bidang kejuaraan di APG 2018

Ketika saya melakukan registrasi di booth Asian Para Games di JCM, saya diberikan secarik pamflet yang berisikan informasi singkat mengenai event tersebut. Di pamflet itu tertulis ada 18 jenis bidang kejuaraan yang diperlombakan. Namun, ketika sesi wawancara dengan Mbak Ari berlangsung, INAPGOC memutuskan ada 17 cabang olahraga yang dipertandingan. Tujuh belas cabang olahraga tersebut yaitu archery, athletics, badminton, boccia, bowling, chess, cycling, goalball, judo, powerlifting, shooting, swimming, table tennis, sitting volleyball, wheelchair basketball, wheelchair fencing, dan wheelchair tennis. FYI, khusus event Para Games ini, setiap bidang olahraga diikuti kata PARA, misal untuk kejuaraan menembak (Para Shooting), kejuaraan memanah (Para Archery), kejuaraan renang (Para Swimming), dan sebagainya. Perkecualian untuk goalball.
Sesi Wawancara dengan  Mbak Ari PR of INAPGOC 2018. Dokumentasi : Lathifah Edib
Ada sekitar 40 negara yang berpartisipasi untuk memperebutkan 581 medal events dalam Asian para Games 2018. Diperkirakan akan ada 3000 atlit yang berpartisipasi.

4. Atlit yang berlaga dikenal sebagai Paralympian. 

Tidak seperti olahraga pada umumnya, atlit yang berlaga dalam pertandingan Asian Para Games atau ASEAN Para Games disebut dengan istilah paralympian. Belum ada informasi pasti mengenai siapa saja dan berapa jumlah paralympian yang akan bergabung di APG 2018. Pastinya event kali ini akan menjadi tonggak sejarah penyelenggaran kompetisi olahraga, khususnya bagi atlit difabel (paralympian).

5. Indonesia menjadi juara umum ASEAN Para Games 2017 

Tahun lalu, Sang Merah Putih berkibar dengan gagah di Kuala Lumpur (Malaysia) dalam ajang ASEAN Para Games 2017. Berdasarkan informasi yang didapat dari Rappler, dalam ajang tersebut Indonesia berhasil menyabet 126 medali emas, 75 medali perak, dan 50 medali perunggu. Pencapaian fantastis ini mendapat apresiasi dari Kemenpora, sebab tim merah putih sukses melampaui ekspektasi semula yakni memboyong 109 medali emas.
Saya berharap, tim paralympian Indonesia Indonesia mampu menjadi juara umum di event yang jauh lebih tinggi, yakni Asian Para Games 2018. Ini berita yang positif dan saya kira kita wajib mendukung semua elemen yang terlibat di dalamnya #DukungParaJuara untuk #AsianParaGames2018!

* FB: Indonesia 2018 Asian Para Games
* IG: @ina2018apg
* Twitter: @ina2018apg
* Website: www.ina2018apg.id

Senin, 04 Desember 2017

[Reportase Event] Oxytocin Journey Bersama Herba Farmindo

Beberapa waktu lalu, Blogger Jogja mendapat undangan mengikuti event Oxytocin Journey. What! Apa itu? Saya pun belum familiar dengan istilah itu. Jadi Oxytocin dapat dikatakan sebagai hormon yang memicu rasa cinta dan bahagia. Hormon ini juga bertanggungjawab merangsang kontraksi pada saat persalinan dan produksi ASI. Ya bagi para ibu, hormon ini pastinya sudah sangat familiar. Nah, apa maksud dari oxytocin journey itu sendiri? Di sini, kita berbagi cerita bagaimana perjalanan para ibu yang sudah atau sedang menyusui. 

Berlokasi di UMA Dapur Indonesia dengan suasana yang sangat cozy dan instagrammable, Herba Farmindo tidak hanya memberi kesempatan berbagi pengalaman kepada para ibu, tetapi juga para calon ibu seperti saya dan juga rekan-rekan blogger lain yang belum menikah dan belum memiliki pengalaman menyusui. 
Produk andalan Herba Farmindo : ASI Booster Tea dan Snack Rufina. Juga ada Herba Drink. Dokumentasi pribadi
Produk andalan Herba Farmindo : ASI Booster Tea dan Snack Rufina. Juga ada Herba Drink. Dokumentasi pribadi
Acara dimulai dari pemaparan produk andalan Herba Farmindo yakni ASI Booster Tea dan Rufani Snack (makanan pendamping MPASI) oleh Kak Li Partic selaku pemilik dari usaha tersebut. Kita semua tahu bahwasanya ASI adalah asupan atau makanan terbaik bagi bayi. Idealnya bayi jangan diberi susu formula. Nah, untuk tumbuh kembang optimal ASI perlu diberikan secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Namun, adakalanya seorang ibu memiliki produksi ASI yang kurang optimal, bahkan ada yang ASInya tidak keluar sama sekali. Untuk itu Herba Farmindo memformulasikan ASI Booster Tea, sebuah suplemen penambah ASI yang mampu membantu memproduksi ASI hingga 900% dalam kurun waktu 24 hingga 72 jam. 
Kak Li Partic. Owner Herba Farmindo. Dokumentasi pribadi.
Tenang saja, ASI Booster Tea terbuat dari daun-daunan Mediterania yang sudah diuji klinis dan empiris memperlancar produksi ASI. Adapun kandungan dalam ASI Booster Tea terdiri dari Habbatusauda, fenugeek (stimulator potent untuk produksi ASI), fennel, Anise, Moringa, Alpinia, dan Verum Powder. Rasanya tidak pahit, Para busui bisa mengonsumsi ASI Booster Tea ini dengan gula, madu, susu, dan apapun yang disuka. Satu hal lagi, ASI Booster Tea tidak mengandung kafein sehingga bisa dijadikan pengganti tea time. Jangan lupa ya, Rufani Snack ya Bunda, sebagai snack pendamping MPASI. Snack ini tidak mengandung gula dan MSG serta memiliki nutrisi tinggi yang baik tumbuhkembang bayi. 

Jangan salah, meski diluncurkan sejak tahun 2012, ASI Booster Tea sudah mampu memancing pasar internasional di tahun 2015. Bahkan Herba Farmindo sebagai perusahaan dengan brand ASI Booster Tea telah berhasil meraih beberapa penghargaan. Di antaranya, finalis Wirausaha Muda Mandiri 2013, finalis Women of Worth Loreal Paris 2014, Anugerah Wirausaha Indonesia 2015, Indonesia Succesful Young Entrepreneur 2015, dan masih banyak lagi. 

Acara dilanjut dengan pemaparan materi dari Ibu Arit Widowati. Beliau ini dapat dikatakan sebagai konsultas ASI Sentra Laktasi Muslimah. Yang menarik dari Bu Widowati ini adalah meskipun beliau berstatus ibu bekerja, beliau berusaha memberikan ASI terbaik untuk putera-puterinya. Bukan susu formula. 
Bu Widowati. Konsultan Sentra Laktasi Muslimah. Dokumentasi Pribadi
Nah tahukan kamu, bagaimana bayi baru lahir mengenali ibunya? Bu Widowati menjelaskan ada 3 hal yang membuat ikatan ibu dan bayi. Pertama, dari aroma. Seorang bayi mengenali ibunya dari aromanya, terutama aroma cairan ketuban (Amniotic Fluid). Kedua, dari suara dan tatapan mata. Ingatan/memori bayi dimulai sejak dalam kandungan. Maka dari itu, alangkah baik jika seorang ibu membangun komunikasi sejak bayi masih dalam kandungan. Setelah melahirkan, bayi dapat merespon suara ibunya melalui tatapan wajahnya. Ketiga, dari kontak tubuh. Seorang bayi jika dipisahkan dari ibunya memberikan respon berupa “Separation Distress Cry” dan berharap bisa disatukan lagi dengan ibunya. 

Bayi ingin selalu berada dalam dekapan ibunya. Kedekatan kontak fisik berupa sentuhan, belaian, ciuman, gendongan berpengaruh pada suhu tubuh, pernapasan, detak jantung, gula darah, tekanan darah, menekan pelepasan hormon stres, menstabilkan kinerja otak, dan masih banyak lagi. Selain itu, tidur bersama ibu dan bayi (kelon dalam Bahasa Jawa) merupakan aktivitas yang saling mempengaruhi.

Bagaimana sih ASI terbentuk? Perlu diketahui bahwasanya ASI diproduksi dipengaruhi oleh hormon ASI dan faktor pendukung lainnya. Hormon ASI ini tak lain bernama oksitosin (oxytocin) dan prolaktin. Makanya tema acara kali ini yakni Oxytocin Journey. Seperti sudah saya tulis di awal, hormon oksitosin berpengaruh terhadap tingkat kebahagiaan, cinta, empati, percaya diri, ketenangan/rileks, dan sebagainya. Sedangkan hormon prolaktin dipengaruhi oleh kondisi supply and demand. Artinya, semakin tinggi frekuensi menyusui, maka produksi ASInya pun semakin tinggi. Adapun faktor pendukung untuk memperlancar produksi ASI bisa berupa pijat oksitosin, pemberian booster ASI, dukungan keluarga dan orang terdekat. 

Untuk pemberian booster ASI pun perlu dipertimbangkan. Alasanya, apakah produksi ASI yang sedikit tersebut memang faktualnya seperti itu atau hanya perasaan sang ibu saja, artinya kapasitas produksi sebenarnya ASI baik-baik saja. Hanya perlu sedikit treatment sehingga produksi ASI ke depan semakin lancar. Kedua, jika sang ibu yakin produksi ASInya benar-benar kurang lancar, segera menghubungi konsultan menyusui atau komunitas peduli ASI setempat agar mendapat pendampingan dan solusi. Dalam hal ini, beberapa booster ASI dapat berhasil bagi seseorang. Namun tidak pada orang lain. Maka dari itu, konsultasi dengan sang ahli adalah kunci. 

Dalam banyak kasus, para ibu mampu memproduksi ASI normal dan lancar tanpa booster ASI sekalipun. Sebagian lainnya, produksinya terhambat sehingga keberadaan booster ASI sangatlah berfaedah. Dalam kondisi seperti ini, selain asupan booster ASI, kondisi relaktasi pun patut diperhatikan. Relaktasi = frekuensi menyusui atau memerah ASI. 

Berikut 6 tanda bayi cukup ASI. Pertama, bayi mudah tertidur setelah disusui, sebab ASI memicu produksi hormon endorfin yang membuat bayi tenang. Kedua, buang air kecil lebih dari 6 kali sehari, ditandai warna urin yang tidak pekat serta tidak menimbulkan bau menyengat. Ketiga, bayi akan melepas sendiri mulutnya ketika sudah puas. Keempat, berat badan bayi naik (500 gram hingga 1 kg/bulan) pada trimester pertama. Terakhir, bayi akan BAB (Buang Air Besar) sebanyak 2 kali sehari dengan warna feses kuning atau gelap, bisa juga lebih cerah setelah hari ke-13. 

Sekian ya catatan saya mengenai Oxytocin Journey. Tidak terlalu banyak memang. Semoga sedikit pengetahuan ini berguna bagi pembaca blog Arinta Setia. See you next time! 

Informasi mengenai Booster ASI dan Snack Rufani Herba Farmindo bisa dilihat di : 

Website : www.nakibu.com 
Instagram : @asiboostertea
Twitter : @SumberInfo_ASI 
Fanspage : Pejuang ASI 

Minggu, 03 Desember 2017

Inspirasi BARKASMAL : Pijar Cinta Untuk Dhuafa

“Turunkanlah (datangkanlah) rejekimu dari langit dengan mengeluarkan sedekah (HR Al-Baihaqi)” 

Secuil Cerita Tentang Hero Zaman Now

Lelaki itu masih muda. Menikah beberapa tahun silam. Ayah dari satu orang anak. Lelaki itu pernah mengenyam pendidikan di Universitas Negeri Sunan Kalijaga, Jogja. Sedang istrinya masih satu almamater dengan kampus saya. Dulu, sebelum pindah ke daerah Minomartani, saya beberapa kali bertandang ke kontrakannya yang sederhana untuk bertemu sang istri, Kak Channa. Sekadar bersilaturahmi. Kontrakannya penuh dengan tumpukan kardus, kertas-kertas dan barang bekas. Dari kontrakannya, Kak Channa menyambut saya. Hangat.

“Kak Chan, ini ada sedikit rejeki dari saya. Mohon diterima semoga bisa membantu meringankan biaya pendidikan adik-adik Barkasmal...” Saya melarungkan amplop putih berisi uang ke tangan Kak Channa.

“Terima kasih Rin, semoga rejeki ini bisa bermanfaat dan menjadi amal jariyah di akherat kelak.” Balas Kak Channa.

“Amin.”

“Maaf suami saya sedang tidak ada di rumah. Oh ya, nanti nama kamu saya catat jadi donatur ya. Tolong tulis nama kamu di daftar ini.” Kak Channa menyodorkan pulpen dan secarik kertas bertuliskan nama, alamat, dan nomor yang bisa dihubungi.

Tak lama kemudian Kak Channa menyodorkan secangkir teh hangat. Saya menghirup aroma teh tersebut. Menyesapnya lamat-lamat. Rasanya tidak terlalu manis dan tawar. Sangat pas di lidah saya.

Saya kemudian tenggelam dalam obrolan. Dari Kak Channa, semua cerita itu mengalir. Ya ide-ide tentang Barkasmal. Barkasmal adalah mimpi. Barkasmal adalah harapan. Barkasmal adalah gagasan yang digawangi oleh lelaki muda yang saya sebutkan di paragraf awal. Lelaki itu bernama Dori Saputra. Barkasmal sendiri singkatan dari Barang & Kertas Bekas Jadi Amal. Bagaimana mungkin?

“Suami saya terbiasa bekerja keras selagi muda Rin. Dilahirkan dari keluarga sederhana menjadikan Mas Dori terbiasa tidak manja. Bahkan hingga kuliah.”

Jeda sesaat.

Kak Channa melanjutkan, “Mas Dori hidup dengan ibunya. Ibunya janda. Sebagai seorang yatim, Mas Dori tahu bagaimana perjuangan seorang single mother yang luar biasa. Seorang ibu yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Maka Ketika kuliah, Mas Dori berinisiatif membantu kaum dhuafa. Ya, kaum dhuafa yang terdiri dari janda, anak yatim, dan kaum papa. Mas Dori ingin memberikan bantuan pendidikan, khususnya untuk anak-anak yatim. Bantuan berupa beasiswa dan perlengkapan sekolah”

Dari sekadar gagasan, kini Barkasmal telah menggeliat menjadi sebuah lembaga sosial dan fokus bergerak di bidang pendidikan. Program utamanya berupa penyaluran beasiswa, pendampingan akademik, pembinaan akhlak anak yatim, piatu, dan dhuafa. Lembaga ini bahkan sudah mendapat akta Notaris Nomor 05 tanggal 23 April 2013 dengan notaris Ahmad Yubaidi S.H., S.Pd. Dana Barkasmal bersumber dari pengelolaan kertas bekas, barang layak pakai/jual, serta donasi berupa uang.
Kertas-kertas, termasuk buku yang masuk ke sekretariat Barkasmal untuk diseleksi. Dokumentasi : Barkasmal
Donasi buku bekas berkualitas. Dokumentasi : Barkasmal
Pandangan saya menyapu ruang tamu yang penuh dengan tumpukan kertas dan buku-buku. Meskipun tergolong bahan yang bisa didaur ulang, konsumsi kertas masyarakat Indonesia mencapai 30 kg per kapita per tahun. Saya sendiri menyadari selama kuliah, saya banyak menggunakan kertas-kertas, entah untuk bikin paper, laporan, LKTI, dan sebagainya. Bisa jadi konsumsi kertas anak kuliah lebih dari 30 kg per tahunnya. Itu baru konsumsi kertas untuk mahasiswa, belum untuk anak sekolah, orang kantoran, pebisnis, penulis, dan profesi lainnya yang membutuhkan kertas.

Kertas-kertas bekas, kalau sudah tidak dipakai ya dibuang. Teronggok percuma di tong-tong sampah. Terkadang diloakkan kalau sudah menggunung di sudut kamar kos. Bagi saya, mengubah kertas-kertas bekas menjadi sebuah ladang amal dan beasiswa pendidikan untuk kaum dhuafa adalah ide yang tak biasa. Brilian! Ternyata, sedekah tidak hanya menggunakan uang, kertas bekas pun bisa! 
Ternyata Kertas Bekas Bisa Bikin Naik Kelas. Sumber : Barkasmal
Jogja merupakan lahan yang cocok untuk berburu kertas, apalagi dekat dengan lokasi kampus, mahasiswa dan fotokopian. Untuk sedekah kertas ini bisa diantar atau dijemput lho ke lokasi donatur. Tinggal kirim sms atau WA ke Barkasmal, nanti ada tim yang menjemput sedekah kertas tersebut. Selain kertas bekas, barang layak pakai, dan uang, Barkasmal juga menerima hibah koran.
Ngomong-ngomong, bagaimana sih “takdir” kertas bekas kamu ketika sudah berada di Barkasmal? Yang perlu kamu tahu, kertas bekas yang telah sampai di markas Barkasmal akan dipilah, dipisah, diseleksi sesuai kategorinya. Koran bertemu koran. Kertas bertemu kertas. Buku bertemu buku. Untuk buku yang layak baca akan masuk perpustakaan Barkasmal. Yang tidak layak akan ditukar dengan uang ke pengepul. Nah, semakin rapi kertas-kertas, semakin tinggi harga jualnya. Kalau kertas berantakan atau acak-acakan dan campur aduk, harga jualnya sekadarnya.

Well, Mas Dori ini ternyata terkenal sebagai penyortir terbaik lho. Katanya sih rekornya tidak ada yang bisa mengalahkan. Dengerin ya, kalau udah sampai ke tangan pengepul, pasti bakalan lulus sensor. Maksudnya dijamin rapi dan terpilah dengan baik kertas sortiran Mas Dori. 

Selama menjalankan Barkasmal dari awal pendirian hingga tahun 2017, pasti pernah menorehkan sejumput kisah suka dan duka. Namun, tentunya pengalaman yang berkesan akan selalu terkenang. Membayangkan adik-adik binaan Barkasmal tersenyum dan mampu belajar dengan tenang di sekolah saja sudah membuat bahagia Mas Dori, kak Channa, kakak-kakak relawan, dan segenap donatur. 

Terkadang saya sedih mendengar keadaan sekolah-sekolah Indonesia, khususnya di daerah pelosok atau pedalaman. Sedikit cerita. Tahun lalu, bekerjasama dengan tim KKN UGM, Barkasmal mendonasikan koleksi buku-bukunya ke pelosok Kalimantan Utara. Tepatnya di SD Filial Sepunggur, Kaltara. Bukan buku baru memang. Setidaknya, kehadiran buku-buku tersebut mampu menemani anak-anak SD Sepunggur membuka cakrawala pengetahuan. Karena buku merupakan sahabat. Buku adalah jendela dunia. 

Jangan tanya bagaimana semangat anak-anak SD Filial Sepunggur. Meski menempuh jarak sejauh 4 km dari rumah ke sekolah, mereka tetap antusias belajar. Sebagian besar anak-anak ini berjalan kaki ke sekolah. Ada juga yang bersepeda. SD Filial sendiri belum memiliki gedung permanen, untuk kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di Balai Desa UPT Sepunggur. Dapat dikatakan SD Filial menjadi satu-satunya SD di daerah Sepunggur.

Saya bisa membayangkan anak-anak SD Sepunggur itu menikmati aneka buku bacaan dan buku-buku pelajaran secara gratis. Betapa menyenangkan! 
Mahasiswa KKN UGM, bersama para guru dan anak-anak SD Filial Sepunggur, Kalimantan Utara. 
Another story...

Emang barang-barang bekas (misal baju, tas, sepatu, celana) ada yang jual? Ada yang mau beli? Ada orang yang mau pakai? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu kerap muncul dari para donatur? Menggelitik memang. Guys, asal kamu tahu ya. Meski bekas, asal layak pakai dan jual, ada kok yang mau beli.  Terutama para dhuafa yang jangankan untuk beli baju, tas, sepatu, dan sebagainya. Beli kebutuhan pokok saja sudah menjerit. Apalagi harga kebutuhan pokok kini sedang melambung tinggi. Banyak kok orang-orang yang berburu barang bekas layak pakai karena faktor harga minimalis. 

Bersama Dompet Peduli Umat Darut Tauhid Jogja, Barkasmal pernah mengadakan bazar sandang murah di Dusun Bulu, Desa Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul. Dalam bazar tersebut, Barkasmal menjual koleksi baju, tas, sepatu, dan sebagainya dengan harga yang sangat terjangkau untuk kaum dhuafa. FYI, Barkasmal punya pusat belanja (barkasmal store) yang menyediakan barang bekas berkualitas. Tentu saja warga menyambut bazar murah tersebut dengan sangat antusias. Yang pasti, uang hasil penjualan barang-barang tersebut diputar kembali untuk beasiswa dan biaya perlengkapan sekolah adik-adik binaan Barkasmal.
Penerima Bantuan Beasiswa Pendidikan Barkasmal
Kiri : Penerima beasiswa pendidikan Barkasmal. Kanan : Mas Dori
Program Unggulan Barkasmal 

Nah sekarang kamu mau tahu kan program kerja apa sih yang diunggulkan di Barkasmal? Siapa tahu nantinya kamu tertarik buat Donasi. Baiklah, saya sudah membuat infografis sederhana mengenai 7 program unggulan Barkasmal tersebut.
Dukung anak-anak untuk tetap bersekolah. Meraih cita serta asa. Mari Berbagi! Salurkan sebagian rejekimu dan donasikan ke rekening Bank Muamalat Jogja 533-000-4024 (a.n. Dewi Rakhmawati) atau BRI Syariah 101-888-6274 (a.n. Channa Soim).

Saya sendiri pernah merasakan betapa sakitnya ketika terpaksa harus drop out dari sekolah (SMA) dengan alasan tidak ada biaya buat bayar SPP semesteran.  Hati saya perih menyaksikan teman-teman bisa belajar di sekolah. Saya merapal doa hampir tiap hari, agar diberi kesempatan bersekolah lagi tahun depan. Alhamdulilah ada donatur yang mau membantu. Guru saya pun mendukung dan memperjuangkan agar saya mendapatkan beasiswa. Ayah saya juga mendapat rejeki. Ini momen yang pas. Akhirnya saya kembali bersekolah di tahun berikutnya. Ini serasa mimpi!

Apa yang Mas Dori bangun dan kembangkan patut diapresiasi. Memberikan bantuan sosial kepada dhuafa serta beasiswa untuk anak yatim dan piatu agar bisa bersekolah. Orangtua bisa bernapas lega. Setidaknya satu beban terangkat Anak-anak tak perlu takut tak bisa membayar uang SPP. Bahkan anak-anak ini mendapat perlengkapan sekolah setiap semesternya. Saya sangat tersentuh.

Indonesia membutuhkan figur-figur inspiratif seperti Mas Dori Saputra, Kak Channa, juga keterlibatan rekan-rekan relawan, dan para donatur. Bukan sekadar bermimpi, tapi melakukan aksi nyata yang berdampak signifikan. Menghadirkan solusi atas masalah sosial yang ada. Kisah di atas mengingatkan saya pada upaya-upaya yang dilakukan Dompet Dhuafa, ACT, dan lembaga sosial lainnya. Sinergi antara sebuah lembaga, relawan, dan juga donatur. Mengangkat harkat kaum dhuafa melalui misi-misi sosial, pendidikan, dan kemanusiaan. 

Bagi saya, Mas Dori adalah pahlawan sosial. Hero zaman now. Saya teringat nasihat seorang kawan. Begini,

“seperti halnya Nelson Mandela, Mahatma Gandhi, dan pahlawan lainnya, terkadang seorang bijak dan berjiwa besar lahir karena kepedihan di masa lalu. Lalu, lambat laun, tapi pasti kepedihan itu berubah menjadi empati dan pijar cinta yang tak pernah pupus” 

Pijar cinta itu menjalar. Hangat. Baranya tak pernah padam. Hingga kini pijar cinta itu masih digenggam. Berbagi adalah sebuah cara menghadirkan jalan itu, jalan cinta dan jalan-jalan kebaikan lainnya...

Ah benar, kebaikan itu meski sekecil apapun terkadang sangat berarti besar bagi orang lain. Sebagai khalifah atau mandataris Tuhan di muka bumi, sudah menjadi tugas kita untuk menjadi jembatan  kebaikan. Berbagi, merajut kolaborasi agar kebaikan-kebaikan kecil membola salju. Bukan begitu?