Kamis, 29 September 2016

Dua Hal Menarik di Event #NgobrolBloggerDIY Bersama BCA

Ada event keren yang diadakan oleh BCA pada hari senin 5 September 2016. Nama event tersebut NgobrolBareng Blogger Yogyakarta. Beruntung sekali saya mendapat kesempatan hadir di event tersebut. Enggak sia-sialah pokoknya saya datang ke sana. Tempatnya berlokasi di Roaster & Bear. Saya suka Roaster & Bear. Alunan musik dan suasananya cozy banget deh pokoknya. Di lantai 1 saya berpapasan dengan Mas Nasirullah, pemilik nasirullah.com. Kirain acaranya di lantai 1 ternyata kami salah. Acara di lantai 2. Sesampainya di lantai 2, ternyata sudah banyak blogger yang berkumpul sembari menikmati live musik dari band lokal. 

Untung saya datang agak awal jadi bisa milih tempat duduk. Saya duduk tidak jauh dari 2 MC yang membuat suasana menjadi ‘lebih bernyawa.’ Gokil banget deh MC-nya. Sesekali saya tertawa.

Saya pun menyiapkan amunisi berupa smartphone dan juga blocknote untuk mencatat hal-hal atau poin-poin yang sekiranya menarik untuk dicatat. Biasanya sih untuk mendapatkan hasil foto yang mumpuni saya membawa kamera digital. Namun, karena ada sedikit masalah dengan kartu memorinya, jadi untuk sementara kamera digital saya tinggal di rumah. Saya pun berangkat cukup berbekal kamera smartphone. 
Ada Booth Photo lucu di acara Ngobrol bareng Blogger DIY dan BCA. Bonekanya ngegemesin.
Memasuki sesi materi pertama, menghadirkan seorang narasumber yang berkecimpung di dunia seni ilustasi dan desain. Yehezkiel Cyndo, demikian nama artpreneur kita kali ini. Tak salah lagi, Mas Cyndo demikian sapaan akrabnya, memiliki latar belakang pendidikan di dunia desain produk. Dengan kemampuannya di bidang seni visual Mas Cyndo memperkenalkan sekaligus menjual karyanya melalui media sosialnya. Terutama Instagram (Kalau kamu penasaran bisalah intip-intip di akun instagramnya @yehezkielcyndo) dan juga facebook. Ini sangat menarik menurut saya sebab saya juga seorang penikmat seni. Sesekali jika memiliki waktu luang, saya sempatkan mengunjungi galeri seni. Saya suka membayangkan betapa gila dan kreatifnya seorang seniman ketika membuat sebuah karya.
Keren yak karya-karya Mas Cyndo yang diposting di akun instagramnya? Mas Cyndo adalah orang yang sangat tahu akan passionnya. Dia terus mengasah dan mengembangkannya keahliannya di biang seni ilustrasi. Mas Cyndo juga pernah menantang dirinya sendiri, “berani enggak kita menjadi kreatif? Berani enggak kita hidup dari karya kita sendiri?” Ini sangat menarik menurut saya. Benar-benar inspiratif.
Sembari mendengarkan pemaparan dari Mas Cyndo saya menyantap lidah sapi dan lemon tea pesanan saya. Kelihatan banget kan kalau saya sudah mulai kelaparan? So, enjoy the dinner. Nyam...nyam...
Nah materi selanjutnya datang dari Mas Gunawan Jusup, selaku perwakilan dari BCA. Di era yang digital seperti sekarang ini orang lebih mengutamakan smartphone ketimbang dompet. Melalui smarphone kita bisa terkoneksi ke segala akun media sosial kita dan juga berbagai aplikasi yang kita butuhkan. Karena semua serba digital. Serba online.
Namun bagaimana jadinya kalau smartphone bisa dijadikan dompet? Memahami akan hal itu, BCA memperkenalkan sebuah aplikasi bernama Sakuku. Apa itu Sakuku? Sakuku dapat dikatakan sebagai dompet digital kita. Dengan aplikasi Sakuku di smartphone, kita bisa membayar saat berbelanja di toko atau retail online. Selain itu kita bisa mengisi pulsa dan melakukan transaksi perbankan lainnya. Jadi kita enggak perlu repot-repot bawa uang segepok atau kartu kredit di dompet. Cukup download aplikasi Sakuku di App Store bagi pengguna iOS (iOS 7.1 ke atas) dan Play Store bagi pengguna Android (OS 4.0 ke atas). Gratis, tidak ada biaya administrasi bulanan. Nantinya nomor ponsel kita akan menjadi nomor kepemilikan Sakuku. Selanjutnya lengkapi data dan verifikasi disertai pembuatan pin Sakuku yang terdiri dari 6 digit numerik. Setelah Sakuku aktif kamu bisa top up dengan maksimum saldo Rp 1.000.000. Untuk Sakuku Plus kamu bisa top up saldo hingga Rp 5.000.000. Aplikasi Sakuku bisa dipakai siapa saja baik nasabah BCA maupun non nasabah BCA sekalipun.

Lalu apa keuntungan dari aplikasi ini? Selayaknya dompet digital, dengan Sakuku kamu bisa Cek Saldo, Mutasi Transaksi (ragam transaksi yang kamu lakukan bisa dilihat di fitur ini), Bayar Belanja (baik melalui online ataupun offline merchant), dan Isi Pulsa. Selain itu, Sakuku bisa digunakan selayaknya media sosial. Kita bisa saling terhubung kepada pengguna atau teman yang menggunakan aplikasi tersebut.

Lalu apa bedanya Sakuku dengan Sakuku Plus? Untuk Sakuku Plus ada fitur tambahan seperti fitur Transfer, Split Bill, dan TarikTunai di ATM BCA. Begini penjelasannya, untuk fitur Transfer, kamu bisa mentransfer atau ditransfer sejumlah dana minimal Rp 5.000 antar sesama pengguna Sakuku Plus. Split bill, dengan memakai fitur ini kamu bisa berbagi tagihan ke sesama teman. Pokoknya bayar apa saja bisa dibagi rata. Nah terakhir Tarik Tunai di ATM BCA, dengan Sakuku Plus, kamu bisa tarik tunai di ATM BCA manapun yang bertanda Tarik Tunai Sakuku. Kamu tidak perlu menggunakan kartu lagi semisal kartu ATM untuk tarik tunai. Uang yang ditarik kelipatan Rp 50.000 dengan maksimal penarikan Rp 1.250.000 untuk setiap kali transaksi. Gimana nih? Tertarik enggak?

Dari event #NgobrolBloggerDIY tersebut saya mendapat dua poin menarik untuk dicatat. Dapat dikatakan pula sebagai dua pelajaran yang berharga. Poin pertama, bagaimana mengemas ide agar mampu memiliki nilai jual. Dalam hal ini Mas Cyndo telah berhasil memperkenalkan seni ilustrasi dan menjual karya-karyanya melalui media sosial yang dimiliki. Berani kreatif? Berani dong. Poin kedua, bagaimana di era digital ini dunia perbankan, terutama BCA begitu adaptif terhadap perkembangan teknologi. Beberapa waktu yang lalu saya sempat membuat postingan tentang financial technology yang menjadi tren baru di era ekonomi digital. Kehadiran financial technology ini turut  mendukung produk, sistem, dan layanan keuangan dan dunia perbankan di Indonesia. Nah aplikasi Sakuku merupakan salah satu produk atau layanan financial technology dari BCA, selain internet (BCA KlikPay) dan mobile banking tentunya. Jadi nih guys kalau dompetmu lagi bolong tapi pengin nongkrong enggak apa-apa, asalkan ada saldo di Sakuku ehehe.

Selasa, 27 September 2016

Karena Detak Jantung Begitu Berharga

Ruangan berkapasitas 100 peserta itu kini mulai penuh. Satu per satu peserta menduduki seat yang disediakan. Acara seminar teknopreneurship yang mengundang pembicara salah satu pelaku ecommerce sukses Indonesia akan dimulai 17 menit lagi. Barangkali saya terlalu bersemangat sehingga datang 35 menit lebih awal dari jadwal yang sudah ditentukan panitia. 

Di samping kiri saya ada 2 anak muda yang asyik berbicara. Sepertinya ada sesuatu menarik yang sedang mereka perbincangkan. Saya mencoba mencuri dengar. Dua pemuda tersebut menyebut-nyebut nama Yasa Singgih. Yasa Singgih? Saya cukup penasaran. Namun suasana yang semakin ramai membuat pembicaraan 2 anak muda tadi timbul tenggelam. 

Yasa Singgih. Siapa dia? Saya semakin penasaran hingga mengetikkan 2 kata tersebut di mesin pencari. Terdapat 96.900 hasil pencarian dalam waktu 0,39 detik. Saya baca beberapa artikel yang muncul di halaman pertama google. 

Yasa Singgih merupakan miliuner muda yang sukses di usia 20 tahun. Di usia yang begitu belia, Yasa membawa label fesyen miliknya Mens’s Republik hingga mendunia. Tercatat namanya pernah masuk dalam daftar Forbes sebagai pengusaha muda berpengaruh dalam industri ecommerce Indonesia. 

Namun ada satu hal yang menarik perhatian saya. Yasa muda harus berjuang mandiri di usia belasan tahun. Di usia 15 tahun, sang ayah mendapat hipertensi dan serangan jantung yang mengharuskan pemasangan ring jantung. Pemasang ring (cincin) jantung merupakan prosedur untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat di bagian jantung. Tentu saja biaya perawatan sang ayah di rumah sakit tidaklah kecil. Bahkan saat itu Yasa sempat bimbang bagaimana membiayai sekolahnya sekaligus pengobatan sang ayah. Semenjak itu Yasa bertekad untuk mencari uang sendiri demi kesembuhan sang ayah tercinta. Kisah Yasa menyentuh hati saya. 

Kilas balik. Saya jadi teringat Eka, seorang sahabat asal Lombok yang mengambil jurusan seni rupa. Eka seangkatan dengan saya. Semangat dan motivasinya untuk kuliah di Pulau Jawa luar biasa tinggi. Ketika berkunjung ke kosannya, sejumlah alat lukis seperti kanvas-kanvas, palet, cat air, cat minyak, dan juga sketsa-sketsa bertebaran. Saya mengagumi bagaimana Eka mengekspresikan karya-karyanya melalui goresan kanvas.

Belum lama ini Eka diwisuda setelah menyelesaikan pendidikannya selama 4 tahun. Namun sayang, Eka menghadap Tuhan lebih cepat dari saya. Saya mendengar kabar tersebut dari Mbak Linda, teman dekat Eka. Kena jantung dek, begitu kata Mbak Linda. Singkat.

Lagi-lagi jantung. Sungguh sedih membayangkan orang yang dicintai meninggal karena penyakit jantung. Penyakit kardiovaskular atau jantung adalah salah satu mesin pembunuh paling mematikan di dunia. Berdasarkan artikel yang dipublikasikan oleh Yayasan Jantung Indonesia, dulu mayoritas penderita penyakit jantung adalah orang yang berusia senja. Namun, kini anak muda pun bisa terkena penyakit ini. Salah satu penyebabnya yakni gaya hidup tidak sehat. 
Seperti apa gaya hidup yang tidak sehat itu? Beberapa contoh dari gaya hidup tidak sehat yakni berupa kebiasaan merokok, terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol, junk food, makanan dengan kadar kolestorel tinggi dan sebagainya. Bagaimana gaya hidup yang sehat? Untuk mendukung gaya hidup sehat buat jantung sehat, Yayasan Jantung Indonesia menganjurkan masyarakat untuk menerapkan Panca Usaha Jantung Sehat yang meliputi : seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hadapi dan awasi stress, awasi tekanan darah, dan teratur berolahraga. Gaya hidup sehat investasi masa depan.
Sakit itu selain tidak enak bisa menjebol isi kantong. Sakit bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Maka dari itu perlu tindakan preventif untuk mencegah suatu penyakit, apalagi penyakit jantung yang dianggap sebagai monster paling berbahaya. Konsumsi sayur-sayuran, kacang-kacangan, ikan, dan buah adalah modal awal untuk memulai gaya hidup sehat. Olahraga bisa dimulai dengan lari-lari kecil (joging) di pagi atau sore hari. Kalau tidak sempat minimal seminggu sekali luangkan waktu untuk ikut senam. Saya sendiri membiasakan berjalan kaki atau bersepeda jika ke kampus, sebab aktivitas tersebut selain bagus buat kinerja jantung dan paru-paru, bagus juga untuk menguatkan otot kaki. Saya tidak merokok dan sangat menghindari asap rokok. Namun terkadang para perokok pasif berkeliaran bebas di angkutan umum dan fasilitas publik lainnya. Untuk menghindari paparan asap rokok di tempat umum saya sarankan gunakan masker wajah.
Jangan lupa seimbangkan jam biologis dan perhatikan kondisi psikologis kita. Jam biologis dapat diartikan sebagai waktu di mana tubuh harus beristirahat dan melakukan berbagai aktivitas fisik selama 24 jam. Idealnya manusia tidur (istirahat) membutuhkan waktu kurang lebih 7-8 jam per hari. Jangan sampai memaksa tubuh bekerja tanpa jeda, misal dengan lembur sampai pagi. Dalam jangka lama, hal tersebut tidak baik untuk kesehatan jantung. Stres juga bisa memicu hipertensi dan serangan jantung. Lakukan hal-hal menyenangkan bersama orang yang dicintai untuk menghilangkan stres. Travelling dan nonton stand-up comedy misalnya. Cara-cara ini cukup sederhana dan terbilang murah bukan?
Bu Tri adalah guru kimia saya sekaligus figur yang menginspirasi gaya hidup sehat. Saya tahu beliau memiliki riwayat penyakit jantung, tetapi semangatnya mengajar dan mendidik siswanya luar biasa besar. Semangat itulah yang membuat beliau bertahan hingga kini. Saya masih ingat bagaimana wejangan beliau tentang gaya hidup sehat dimulai dari memilah makanan yang akan dikonsumsi. Perhatikan komposisi bahan kimianya! Ujar beliau di suatu kelas kimia. Karena detak jantung begitu berharga!