Minggu, 04 Desember 2016

SRE bersama Yamaha Riding Education

SRE? Wah apa lagi itu? Yups guys SRE yang saya maksud merupakan singkatan dari Safety Riding Education atau edukasi mengenai cara berkendara yang aman. Berkendara menggunakan sepeda motor maksudnya. Pada tanggal 27 November 2016 saya bersama rekan blogger dan vlogger Jogja mendapat kesempatan mengikuti Safety Riding Education yang diselenggarakan oleh Yamaha Riding Education. Tempatnya berlokasi di Stadion Maguwoharjo. Wah terima kasih saya ucapkan kepada Mas Wawan atas kesempatan ini.
Antrean tampak mengular. Dokuemntasi pribadi
Nah apa itu Safety Riding education? Mengapa pengguna sepeda motor perlu sekali berkendara yang aman? Kecelakaan motor yang cukup tinggi di Indonesia dan angkanya terus meningkat menjadikan pengendara perlu mendapat edukasi ini. Yamaha sangat care terhadap tingginya kasus kecelakaan akibat kurangnya safety riding di Indonesia.

Acara ini berlangsung dari pagi hingga menjelang sore. Ada kelas teori dan kelas praktik di lapangan. Di kelas teori ada beberapa instruktur yang berbagi materi tentang bagaimana berkendara cara berkendara yang aman yang tepat serta contoh-contoh sikap di jalanan yang tidak menunjukkan safety riding. Dalam slide presentasi ditampilkan pula video-video kecelakaan karena pengguna tidak mencerminkan sikap safety riding, seperti misalnya berkendara tanpa menggunakan helm atau berboncengan melebihi batas sewajarnya, 3 atau 4 orang dalam satu motor.
YRA Program for kids and adults. Dokumetasi pribadi. 
Kadang saya juga ngeri sendiri kalau melihat anak kecil tanpa helm berkendara motor di jalan sambil ngebut. Pasalnya, saya dan ayah saya pernah berpapasan dengan anak-anak dengan gaya berkendara seperti ini. Anak SD pula pemirsa! Saat itu saya membonceng ayah, stang motor ayah saya kesenggol stang motor anak SD tadi. Ayah saya bisa mengendalikan situasi walau kami hampir jatuh. Saya lebam di bagian lengan karena kena stang motor anak SD tersebut. Ayah saya lebih parah. Nah si anak SD terjatuh dalam kondisi berdarah. Saya sempat ngeri menyaksikannya. Kami dihadang massa saat itu. Sungguh situasi yang sangat mencekam. Saya berpikir semoga saya dan ayah saya tidak kenapa-napa (saya masih ingin hidup dan tidak ingin berurusan dengan polisi). Emosi massa yang mengerumuni sudah mulai naik. Namun untungnya setelah memberi penjelasan, salah satu dari mereka berusaha membuat suasana kondusif. Ayah saya diberi nomor telepon keluarga anak kecil tadi agar bisa mengganti kerugian yang terjadi. Ugh yang salah siapa, yang kena siapa. Anak SD tersebut dengan seragam yang masih menempel di bajunya ngebut tanpa helm. Mungkin kurang berhati-hati sehingga tanpa sengaja menyenggol stang motor ayah saya. Beberapa saat kemudian kami diberi kesempatan melanjutkan perjalanan ke Jogja. Kami juga tidak berurusan dengan polisi karena masalah diseleseikan dengan kekeluargaan. 

Inilah sedikit cerita. Sedikit perhatian dan peringatan dari orangtua agar jangan sembarangan membebaskan anaknya berkeliaran liar menggunakan motornya di jalan. Selayaknyanya orangtua memberikan panduan berkendara yang baik dan benar. Jika belum cukup umur jangan dipaksakan, apalagi sampai menembak SIM segala. Kan kasihan kalau ada kejadian seperti yang saya alami tadi. Kedua belah pihak sama-sama terluka. 

Nah lanjut ke materi safety riding yak....
Salah satu instruktur, Mas Danang sedang memaparkan materi Safety riding.
Berdasarkan pemaparan Mas Danang, ada 3 faktor yang menjadi penyebab kecelakaan. Ketiga hal tersebut meliputi faktor manusia, kendaraan, kondisi lingkungan atau jalan. Dalam berkendara, kita kudu bisa mengendalikan emosi selama berkendara. Usahakan fokus. Jaga kecepatan berkendara sesuai batas sewajarnya yang bisa dilakukan. jangan arogan, apalagi kebut-kebutan buat ajang pamer kecepatan. Kita juga kudu mengenal karakter motor kita seperti apa. Check kelengkapan dan perawatannya apakah sudah memadai atau belum. Lingkungan dan kondisi jalan juga bisa berpengaruh terhadap kecelakaan lho guys. Misal kondisi jalan yang licin karena terguyur hujan atau cuaca berkabut yang menghalangi penglihatan pengendara. 

Dari ketiga faktor tesebut faktor manusia menjadi penyebab utama kecelakaan. Itu berkaitan dengan bagaimana pola dan mindset yang dibangun ketika berkendara (safety mind). Jika seseorang mengenal karakter motornya dengan baik, merawatnya serta sadar akan peraturan lalu lintas yang ada maka dia bisa menimalkan angka terjadinya kecelakaan. Coba deh perhatikan, meme-meme yang sering beredar mengenai ibu-ibu matik sein kiri belok kanan, ternyata memang benar adanya. Saya pernah menjumpai hal yang semacam itu di jalan. Pokoknya banyak banget hal yang patut diperhatikan ketika berkendara di jalanan guys! 

Next, bagaimana praktiknya di lapangan? Beberapa youtuber atau motovlogger Jogja mengabadikan momen-moment tersebut dalam videonya. Mulai dari awal hingga akhir. Saya ambil contoh dari videonya Bro Sutopo AKA Gondes Motovlog. Watch this guys!