Senin, 17 Agustus 2015

Secuil Cerita Tentang Ryan Afandi

Senin, 17 Agustus 2015. Auditorium UNY

Pagi ini aku mendapat undangan dari FOMUNY (Forum Mahasiswa Bidik Misi UNY) untuk menghadiri Monev (Monitoring dan Evaluasi) khusus mahasiswa bidik misi angkatan 2011 dan 2012. Kami memakai dress code kebanggaan kampus, Jas biru dan bawahan hitam. Memasuki auditorium UNY, aku bergegas. Membuka pintu dan mengambil posisi. Aku ambil bagian pojok belakang.

Di situlah aku bertemu dengan Ryan Afandi. Seorang rekan yang pernah bekerjasama menyukseskan event UNITECH 2013, suatu kompetisi mahasiswa tingkat nasional di bidang inovasi penciptaan alat teknologi tepat guna. Tak hanya Fandi, aku juga bertemu beberapa rekan yang lain seperti Fifi Nazar (Hima Otomotif), Raditya Nugroho (Kapten FOMUNY 2013), Teguh Arifin (tim mobil listrik Garuda UNY Racing Car). Menyenangkan sekali bertemu mereka setelah lama tak bersua. 

Fandi tersenyum ramah, mempersilakanku duduk di sampingnya. Aku pun duduk, kemudian mengamati kertas formulir yang telah diisi oleh Fandi.

"Ambil saja di bagian sana, nanti kamu isi dan kumpulkan setelah acara ini selesai." Kata Fandi.

Aku segera beranjak. Formulir tersebut berisi data diri kami, termasuk organisasi yang kami diikuti, deretan prestasi yang pernah kami raih dan judul karya tulis apa yang pernah kami buat. 

Sekembalinya di dalam auditorium, aku sibuk mencoret-coret kertas tersebut. Sesekali Fandi mengamati. Untuk beberapa saat kami terdiam. Tak mengucap kata. Cuma mendengarkan wejangan dan motivasi dari Pak Rochmat Wahab, rektor kami.

Aku berusaha memecah keheningan itu. Aku mencoba berbasa-basi. Dan dari situlah cerita ini mengalir. 

*** 

Kukenal Fandi saat menjadi panitia Unitech. Saat itu posisiku sebagai Steering Comitte (SC) sponsorship yang memberikan arahan kepada rekan-rekan yang lain, termasuk koordinator sponsorship. Sedangkan posisi koordinator sponsor (2014) dipegang oleh Nurul Mutiara. Pada tahun 2013, aku juga memegang posisi koordinator sponsor. Karena telah memiliki pengalaman di tahun sebelumnya (2013), maka aku diminta oleh ketua divisi Teknologi Tepat Guna (TTG) Ardi Aprilianto untuk menjadi Steering Comitte (2014). Sedangkan Fandi saat itu memilih masuk di tim kami, menjadi staff sponsorship. 

Terkadang kami mengadakan rapat-rapat kecil di luar forum untuk mendiskusikan hal-hal terkait sponsorship, termasuk pembuatan proposal dan siapa saja yang akan menjadi mitra acara kami. Berhubung aku tidak memegang posisi sebagai koordinator, maka aku tidak memiliki wewenang untuk mengatur segala hal terkait sponsorship. Namun aku memiliki kewajiban untuk mengarahkan rekan-rekan tim dalam menyukseskan event Unitech. Aku ini semacam konsultan atau penasehat mereka dan bertanggungjawab pada tim kecil tersebut. 

Tim kecil kami terdiri dari 5 orang. Kelima orang tersebut termasuk aku, Nurul Mutiara, Ryan Affandi, Ari Prayoga, dan Sohfan Hidayat. Sebenarnya ada satu lagi, Juliantika. Tetapi dia mengundurkan diri karena suatu alasan. Jadi tim ini hanya terdiri dari 5 orang saja. 

Kembali ke Fandi. 

Fandi adalah anak sulung dari 2 bersaudara. Adiknya perempuan masih SMP. Fandi berasal dari keluarga sederhana. Ibunya bekerja sebagai penata rias pengantin. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani. Sebagai penata rias, tentu tidak setiap hari sang ibu memperoleh uang. Sebab jasa tata rias pengantin itu sifatnya tak tentu. Sedangkan Sang Ayah terkadang bekerja sebagai buruh tani, terkadang bekerja serabutan. Jika musim panen belum tiba, maka Sang Ayah akan bekerja apa saja. Termasuk menjadi pekerja bangunan. Sungguh kondisi yang menggiriskan hati. 

Fandi adalah orang yang sederhana. Enggak neko-neko. Jika belum akrab mungkin orang akan menilainya sebagai seorang introvert. Dia tak banyak cakap. Namun, jika kamu berteman dengan Fandi, kamu akan mendapati sisi kearifan darinya. Dia asyik untuk dijadikan teman ngobrol. Satu yang menjadi ikatan kami, kami sama-sama anak bidik misi. Kami kaum akar rumput. 

Fandi mengambil program pendidikan teknik mesin. Dia angkatan 2012. Saat aku mengisi kertas formulir, dia bertanya aku ini angkatan berapa. Aku jawab kalau aku angkatan 2011 seraya menunjukkan dua deret angka 11 pada NIM-ku. Setahu Fandi aku ini anak 2012. Ah, aku jadi geer dan berasa muda hahay. 

Fandi sekolah di SMK 2 Purwokerto dan mengambil jurusan teknik mesin. Jurusan yang dipilihnya tetap linier hingga bangku kuliah. Fandi asli Banyumas. 

Sebenarnya sebelum Unitech, kami pernah dipertemukan dalam event Pemdes (Pembuatan Desain Alat). Pemdes ini juga merupakan program kerja divisi Teknologi Tepat Guna (TTG) 2014. Sebagai alumni TTG, aku ingin meramaikan event tersebut, so aku bergabung di dalamnya. Meski aku menyadari bahwa ini bukanlah bidangku dan aku tak memiliki ketertarikan di dalamnya. Aku hanya ingin menyemarakkan dan tentunya bertemu dengan orang-orang baru. 

Ada serangkaian acara ketika mengikuti Pemdes. Yang pertama ada workshop pembuatan desain alat. Yang kedua observasi ke lapangan dengan terjun langsung ke masyarakat untuk mencari permasalahan dan solusi terkait penerapan teknologi tepat guna. Yang terakhir presentasi ide. 

Workshop pembuatan desain alat tersebut didampingi oleh kakak-kakak senior dari jurusan pendidikan teknik mesin. Para senior tersebut memiliki keahlian di bidang perancangan dan desain alat. Mereka menjadi trainer kami. 

Workshop ini dilaksanakan selama 6 minggu dengan 6 kali pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, kami diminta membawa laptop dan menginstall inventor. Ya inventor merupakan nama software yang kami pakai untuk membuat desain alat. Tepatnya Autodesk inventor. 

Nah, di workshop desain alat ini aku dan Fandi berada di ruang yang sama. Tapi pada waktu itu aku belum mengenalnya. Aku malah sibuk dengan desain gambarku. Membuat baut dan beberapa komponen mesin sederhana. 

Justru di kepanitiaan Unitech-lah, kami semakin mengakrabkan diri. Mencoba menjadi tim kecil yang solid. Terbukti kami cukup banyak mendapat sponsor pada waktu itu. Mulai dari goodie bag yang keren, voucher-voucher potongan harga, kaos-kaos, hingga uang tunai. 

***

Saat ini Fandi sedang menempuh program PPL (program Pengalaman Lapangan) dan ditempatkan di SMK Sedayu. Sebelumnya dia sudah menempuh program KKN selama 1 bulan. 

Nah cerita belum usai... 

Di SMK Sedayu tersebut, Fandi mengajar anak-anak jurusan teknik mesin tentunya. Selama PPL Fandi harus menempuh waktu 128 jam. Ini cukup berat bagi Fandi. Pasalnya selain harus membuat laporan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk tiap mata pelajaran, Fandi juga mengajar 4 mata pelajaran. Sedang teman-teman yang lain cuma mengajar 2 mata pelajaran. Empat mata pelajaran yang diajar Fandi yakni mekanika teknik, konversi energi, perancangan (menggunakan software inventor), dan satu lagi aku lupa. 

Sebenarnya jurusan teknik mesin adalah jurusan baru di SMK Sedayu. Sebagian gurunya memiliki keahlian di bagian fabrikasi. Salah seorang guru mengajar perancangan, tetapi beliau belum begitu mahir menggunakan inventor. Maklum, beliau sebelumnya tidak mengajar di bagian perancangan, tetapi fabrikasi. Maka dari itu Fandi diminta mengajar lagi selama satu semester di SMK Sedayu.  

Ketika Fandi bercerita, dia sangat antusias. Aku cukup menjadi pendengar yang baik. Sesekali menimpali dan memberikan feedback. 

Cerita masih berlanjut...

Fandi adalah salah satu siswa terbaik di jurusan teknik mesin SMK 2 Purwokerto. Hebatnya dia lolos seleksi wawancara PT Kracktors (nama disamarkan). PT Kracktors bergerak di bidang distributor alat-alat berat. Untuk lolos ke sana sangat sulit. Ada serangkaian tes yang harus ditempuh di samping harus berkompetisi dengan pelamar lain yang tidak kalah kompeten.

Gaji yang diberikan perusahaan untuk karyawan baru lulusan SMK pun cukup menggiurkan. Empat juta minimal. Belum ditambah tunjangan-tunjangan, upah lembur, asuransi kesehatan dan sebagainya. 

Selang 3 hari pengumuman lolosnya Fandi di PT. Kracktors, datanglah sebuah pemberitahuan. Fandi diterima sebagai mahasiswa UNY jalur bidik misi.

Fandi galau. 

Memilih antara bekerja atau kuliah. 

Jika memilih bekerja Fandi sudah pasti memiliki kepastian akan masa depannya. Setidaknya dengan gaji 4 juta dia bisa membantu perekonomian keluarganya. Jika Fandi memilih kuliah, dia tak harus pusing memikirkan biaya. Sebab semua sudah ditanggung oleh negara, plus dapat tunjangan hidup setiap bulannya. 

Guru BK Fandi menyarankan opsi kuliah. Pun kedua orang tua Fandi. Akhirnya Fandi memilih kuliah. 

Awalnya  Fandi menyesalkan keputusannya itu. Dia berpikir mending kerja dapat duit daripada kuliah. Kini, untuk mengajar, lulusan S1 pendidikan harus menempuh program PPG (Pendidikan Profesi Guru) selama 1 tahun dan biayanya cukup menguras kantong. Atau ikut program SM3T, di mana para fresh graduate akan mengajar di bagian pelosok Indonesia, mirip program Indonesia Mengajar.

Yang pasti Fandi tidak memiliki passion menjadi guru. Jiwanya adalah engineer. 

Namun, ada sesuatu yang membuat Fandi bersyukur tidak bekerja di PT Kracktors. PT Kracktors melakukan semacam tindakan yang tidak etis terhadap sebagian karyawannya. Sehingga Fandi sudah tidak respek lagi pada PT Kracktors.

Takdir. 

Jalan hidup manusia memang berliku dan penuh misteri. Tapi percayalah Tuhan memberikan ujian ada kadarnya. Pun  rejeki juga ada jalannya. Semua sudah diatur. Penuh presisi dan kecermatan.  Terkadang kita berpikir bahwa apa yang kita jalani adalah pilihan yang buruk. Padahal tidak demikian. 

Terima kasih kawan telah berbagi cerita denganku pagi tadi. Sukses brother. Keberuntungan menyertaimu!

Book Review : The Power of Bejo

Judul            : The power of Bejo

Penulis         : Octavia Pramono

Editor           : Putu Fajar

Penerbit        : In Azna Books

Tahun Terbit : 2013

Cetakan         : Pertama

Tebal buku     : 124 halaman

Ukuran buku  : 13,6 x 20,5 cm


Kali ini aku mau mencoba mereview buku dengan judul The Power Of Bejo. Ini merupakan review buku pertamaku di blog.

Aku mendapatkan  buku ini juga karena Lucky Factor alias kebejoan. Buku ini tidak beredar di toko buku lho. Kenapa aku tertarik membahas buku ini? Ada beberapa kisah menarik yang ingin aku bagikan.

Benarkan kita bisa mengikat keberuntungan? Jika bisa bagaimana caranya? Beginilah penulis Octavia Pramono menuturkan cerita melalui pengalaman yang dialaminya sendiri dan juga pengalaman orang lain dalam sebuah buku 124 halaman. Simaklah kisah-kisahnya...

A True Story...

First. Ramadhan Yang Menyala.

Sebut saja namanya Bulan (nama samaran). Kisah ini bermula di bulan Ramadhan menjelang lebaran. Dini hari itu, Bulan terjaga dari tidur lelapnya. Lampu mendadak padam. Tidak biasanya. Kegelapan total membuatnya tidak nyaman. Bulan memang tidur lebih awal dari biasanya. Ini membuatnya tak bisa memejamkan mata di malam yang telah larut.

Bulan mencoba membangunkan Sang Suami agar mengecek kondisi sekring listrik di luar rumah. Namun Sang Suami enggan beranjak dari ranjang. Rasa lelah menyergap Sang Suami sehingga membuatnya memilih menarik selimut ketimbang menuruti permintaan Sang Istri.

Di luar terdengar keributan kecil. Samar-samar terdengar teriakan 'kebakaran.' Bulan mencoba memasang telinga. Memastikan apakah suara itu benar-benar teriakan kebakaran. Dan memang benar, ada kebakaran. Kontan saja Bulan membangunkan Sang Suami sekali lagi, kali ini Sang Suami terbangun. Bulan kemudian membangunkan kedua anaknya, sementara Sang Suami mengecek kondisi di luar rumah. Memang benar, ada kebakaran yang melanda kompleks tersebut. Untungnya, kebakaran tidak meluas dan menimbulkan korban jiwa. Maka beruntunglah Bulan beserta keluarganya saat itu. Mereka pun selamat.

Secondly. Salah Alamat Yang Membawa Kesembuhan.

Ini kisah tentang seorang ayah dan putranya, Roy (nama samaran). Sang Ayah telah menderita kencing manis selama kurang lebih 15 tahun. Bayangkan! Penderitaan Sang Ayah harus ditanggung selama itu dengan menjalani perawatan medis. Namun kesembuhan tak kunjung datang. Bahkan kadar gula darah Sang Ayah sudah menunjukkan kode HI (High) dan sudah tidak bisa terbaca saking tingginya. Biasanya levelnya di atas angka 600.

Tindakan medis menunjukkan perubahan yang tidak berarti, membuat Roy berinisiatif membawa berobat ayahnya ke pengobatan alternatif. Letak pengobatan alternatif tersebut di luar propinsi dan jaraknya cukup jauh dari rumah. Di sana mereka berdua tinggal di suatu penginapan.

Selama seminggu, Sang Ayah menjalani pengobatan alternatif tersebut. Diberikannya resep ramuan herbal yang konon berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Dikonsuminya ramuan herbal tersebut secara rutin. Namun cara demikian tetap tidak menunjukan perubahan yang berarti. Kondisi Sang Ayah tidak banyak berubah.

Justru saat itu kondisi kesehatan Roy menunjukkan penurunan. Roy terkena demam. Karena takut demam tersebut adalah gejala malaria, maka Roy memutuskan berobat ke dokter. Roy meminta seorang tukang becak yang biasa mangkal di depan penginapan meju ke dokter praktek umum.

Sesampainya di tempat Sang Dokter, Roy segera mendaftar dan mengantri. Karena tak kuasa menahan sakit, Roy tidak membaca papan yang bertuliskan bahwa dokter yang berpraktik di situ adalah dokter spesialis, bukan dokter umum. Spesialis apa, Roy pun tidak tahu.

Sang dokter kemudian mendiagnosis bahwa penyakit yang diderita Roy adalah demam biasa bukan gejala malaria. Lega sekali perasaan Roy. Mungkin Roy terlalu lelah. Roy kemudian bercerita tentang dirinya yang bukan merupakan warga di daerah tersebut. Sang Dokter menanyakan alasan kenapa anak muda seperti Roy bisa sampai 'terdampar' di daerah tersebut. Dan ceritapun mengalir...

Tak disangka, ternyata Sang Dokter adalah spesialis diabetes. Sang dokter mendengarkan penuturan Roy dan rekam medis ayahnya. Sang dokter mendengarkan dengan penuh perhatian. Beberapa saat kemudian, Sang Dokter meminta Roy untuk membawa ayahnya ke tempat praktiknya. Sang dokter akan memeriksa lebih teliti, siapa tahu metode pengobatan yang diterapkan Sang Dokter akan membawa dampak pada kondisi kesehatan Sang Ayah.

Hari berikutnya, Sang Ayah mendapatkan penanganan langsung dari Sang Dokter, hingga pemeriksaan lengkap di laboratorium. Keesokan harinya setelah diperiksa kadar darah Sang Ayah menunjukkan 270. Belum normal memang. Namun ini adalah sebuah kemajuan sekaligus keajaiban, sebab selama 15 tahun terakhir kadar gula darah terendah Sang Ayah adalah menyentuh angka 350. Ajaib bukan?

Third. Luput dari Bus Maut.

Selepas Maghrib, seorang lelaki berjalan terburu-buru memasuki terminal bus. Ia tergesa, berharap masih bisa mendapatkan bus yang melaju ke kampung halamannya. Lelaki tersebut memang sengaja datang menjelang maghrib, sebab ia pernah tertidur di terminal akibat ketinggalan bus. Pada waktu itu kondisi malam hari dan bus yang beroperasi sudah tidak ada lagi. Akhirnya mau tidak mau lelaki tersebut terpaksa tidur di terminal. Tak mau pengalaman itu terulang, lelaki tersebut berangkat saat senja menjelang.

Ditelusurinya bus yang menuju ke kampung halamannya. Ada satu yang lewat. Namun bus tersebut sudah penuh sesak. Penumpang pun berjubelan. Herannya sang kondektur masih melambai dan berkata bahwa bus tersebut adalah bus terakhir yang akan berangkat.

Lelaki tersebut gundah. Akan ikut bus berjubel tersebut atau tidak, sementara sang kondektur, berteriak-teriak memanggil supaya lekas beranjak naik, " Ayo Pak! Cepat Pak!"

Hampir saja lelaki itu hendak beranjak menuju ke bus berjubel penumpang tersebut. Namun langkahnya terhenti ketika tiba-tiba seseorang di sampingnya berkata, "Naik bus yang setelah ini saja Pak. Itu sudah terlalu penuh. Itu bukan bus terakhir."

Lelaki tersebut mengurungkan niatnya. Lega rasanya masih ada bus berikutnya. Benar seperti apa yang dikatakan seseorang di sampingnya tadi, setengah jam kemudian lelaki tersebut sudah duduk nyaman di sebuah bus yang menuju ke tempat tinggalnya. Ini adalah keberuntungan pertama. Lelaki tersebut tak harus berdesak-desakan dengan penumpang lain dan berdiri selama kurang lebih 2,5 jam.

Di tengah perjalanan, terjadi kemacetan yang menghambat laju bus tersebut. Apa itu? Ternyata pemirsa, ada sebuah kecelakaan. Ada satu hal yang membuat lelaki tersebut syok tak percaya. Sungguh tak disangka, bus pertama yang penuh sesak dan mengklaim dirinya sebagai bus terakhir itulah yang mengalami nasib naas tersebut. Puluhan orang mengalami luka serius. Bahkan beberapa penumpang yang berdiri dekat di dekat pintu, terlempar keluar dan tewas seketika.

Seketika itu juga lelaki tersebut mengucap syukur tiada tara kepada Tuhan Yang Maha Esa. Beruntung, dia tidak menaiki bus maut tersebut.

Nah itulah secuil dari beragam kisah yang tertuang dalam buku The Power of Bejo. Terkadang keberuntungan itu bisa dijelaskan lho secara logis kenapa bisa terjadi demikian. Musti ada serentetan peristiwa yang melatarbelakangi keberuntungan tersebut.

Explanation. Berikut kronologinya.

First Case. Ramadhan Yang Menyala.

Di awal, dijelaskan bahwa Bulan tidur lebih awal, sehingga ketika lampu padam ia menjadi sulit terlelap. Kondisi ini membuatnya gelisah, sehingga lamat-lamat mendengar suara teriakan kebakaran. Uniknya saat kejadian tersebut, Sang suami yang berprofesi sebagai wartawan dan seharusnya berada di Aceh dibebastugaskan hari itu juga. Bayangkan jika Sang Suami berada di Aceh, Bulan dalam kondisi terlelap, sementara si jago merah melalap rumahnya. Bayangkan jika skenario ini yang terjadi...

Next, Sang Suami berupaya mengecek keadaan melalui tirai jendela kenapa suasana di luar gaduh. Sang Suami sengaja tidak membuka pintu dan menengok melalui jendela sebab ia khawatir kegaduhan tersebut adalah niat perampok yang ingin menerobos rumahnya. Begitu pintu dibuka para perampok masuk rumah. Namun, ternyata bukan. Itu suara warga sekitar yang berupaya membangunkan para penghuni rumah. Bayangkan jika saat itu, Sang Suami sedang ditugaskan di Aceh. Palingan Bulan tidak akan keluar rumah untuk memeriksa sumber kegaduhan demi keamanan dirinya dan 2 anaknya. Tak lama kemudian nyala api membakar rumahnya.

Untung saja, kejadian tersebut terjadi di malam Ramadhan, di mana ada kebiasaan beberapa warga kompleks untuk keliling membangunkan orang sahur, sehingga api segera dipergoki. Tidak sampai membakar rumah yang lain. Hanya membakar bagian atap rumah Bulan. Api kemudian segera dipadamkan.

Untung pula angin tidak berhembus kencang saat itu, sehingga kobaran api tidak meluas.

Ada kejadian menarik yang kelihatannya sepele tetapi patut dicermati. Nah, karena tergesa-gesa hendak keluar, kunci pintu terjatuh di kegelapan total. Beruntung, kunci tersebut diberi rantai panjang, sehingga mudah mencarinya, meskipun dalam kondisi gelap. Keputusan pemasangan rantai panjang pada kunci tersebut adalah tepat. Ini fakta kecil yang kelihatanya enggak penting, tetapi sangat berpengaruh lho.

Jika ditanya apa yang membuat keluarga tersebut beruntung, mereka bingung tak bisa menjawab.Yang pasti keluarga tersebut punya sebuah kebiasaan. Membaca ayat kursi menjelang tidur sebagai upaya meminta perlindungan kepada Tuhan.

Second Case. Salah Alamat Yang Membawa Kesembuhan.

Dalam ikhtiar merawat ayahnya di luar kota, Roy jatuh sakit. Roy pikir itu malaria. Akhirnya Roy memutuskan pergi mencari dokter umum. Dengan diantar oleh seorang tukang becak, sampailah Roy ke klinik seorang dokter. Rupa-rupanya, terjadi miskomunikasi atau kekeliruan antara Roy dan tukang becak tua yang tidak bisa berbahasa indonesia sehingga niat awal mencari dokter umum, malah diantar ke spesialis diabetes.

Coba bayangkan, jika yang mengantar Roy adalah tukang ojek yang paham bahasa indonesia, atau tukang becak muda nan gesit. Pastilah Roy tidak akan nyasar ke klinik spesialis diabetes. Roy akan diantarkan ke dokter umum. Satu hal lagi, jika selama di sana Roy tidak jatuh sakit, tentunya dia tak perlu berobat dan dipertemukan dengan tukang becak yang tidak paham bahasa Indonesia yang menyasarkannya ke klinik spesialis diabetes tersebut. Kemungkinan ayah Roy pun tidak kunjung sembuh.

Cerita ini adalah cerita tentang perjuangan yang menuntut kesabaran.

Third Case. Luput Dari Bus Maut.

Lihat kronologi keberuntungan lelaki yang selamat dari bus maut tersebut. Pertama, ketika hendak melangkahkan kaki menuju bus yang berjubel, seseorang di sampingnya memberikan informasi bahwa masih ada bus berikutnya yang akan mengantarkannya sampai ke tujuan. Memang benar. Lelaki tersebut, mendapat kursi dantak berdiri berdesak-desakkan selama 2,5 jam. Keberuntungan kedua, bus yang awal hendak ditumpanginya mengalami kecelakaan. So, ia bisa selamat hingga pulang ke rumah.

Mungkin memang belum menjadi takdir lelaki tersebut untuk meninggal. Sebelumnya juga ia pernah selamat dari kecelakaan vespa. Selidik punya selidik, lelaki tersebut adalah ayah dari 3 anak yang masih kecil. Anak tertua masih kelas 6 SD. Menurut penuturan penulisan, istri dari lelaki tersebut memiliki perangai yang tidak baik dalam mengasuh anak-anaknya. Bagaimana jika lelaki tersebut dipanggil Tuhan, sementara 3 anaknya diasuh oleh ibu yang tidak memiliki kepedulian. Kemungkinan anak-anaknya bakalan terlantar.

Satu lagi, menurut penuturan penulis, lelaki tersebut adalah orang yang dermawan dan suka menolong. Kebaikan hatinya mungkin salah satu pintu yang membuatnya selamat dari bus maut. Banyak orang yang mengharapkan serta mendoakannya.Tuhan pun menyayangi lelaki tersebut. 

Nah itu secuil kisah dari beberapa kisah yang ada. 

***

Ada beberapa hal yang patut dicermati dari buku tersebut. Pertama, aku terkadang harus membaca beberapa kali, karena nama tokoh yang ditulis terkadang ditulis Si X, Si, Y, Si Z, Mbak D, di kota S, di kota D dan sebagainya. Kenapa tidak pakai nama samaran saja biar mudah dimengerti. Si X diganti Doni, Si Y di ganti Ucup, misal. 

Yang kedua, beberapa halaman kebalik. Tapi itu tidak masalah. Biasalah terkadang terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki ketika proses cetak atau produksi. 

Overall, buku ini layak untuk dibaca. Pada bab 8 dipaparkan bagaimana cara mengikat keberuntungan di antaranya dengan pemberian dan kebaikan. Juga Ada 4 tips dari Prof. Richard Wiseman agar kita senantiasa beruntung, yakni dengan mengelola perasaan dan mindset. Ini menarik dan perlu diuji coba berkali-kali untuk menemukan polanya. Sebab, tiap-tiap individu memiliki pengalaman yang berbeda-beda terkait luck factor atau keberuntungan. 

Jika ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan atau diskusikan, silakan mention aku di @ArintaSetia atau kirim pesan melalui facebook, Arinta Setia Sari. 

Hope we can be luck people!

Rabu, 12 Agustus 2015

Big Hero 6 : Living Imagination

Dua hari yang lalu aku nonton animasi berjudul Big Hero 6. Film ini merupakan proyek kolaborasi 2 perusahaan besar Disney dan Marvel. Disney, raksasa di industri film dan animasi, sedangkan Marvel raksasa di industri komik. Coba mari kita sebut film apa saja yang sudah diproduksi Disney. Pernah nonton Wreck it Ralph, Tangled, Frozen, Maleficent? Ah itu cuma sebagian kecil saja film produksi Disney. Lagian yang aku sebut adalah film-film yang sudah aku tonton. Masih banyak memang judul-judul yang belum aku sebut. Coba deh kamu inget-inget lagi fillm Disney yang udah kamu tonton. Boleh nanti mention ke twitter aku di @ArintaSetia buat bahan diskusi.

Marvel sendiri adalah raksasa di industri komik. Rival berat DC Comics. Buat kamu penggemar aksi-aksi heroik para superhero pasti dah tahu mana karakter superhero garapan Marvel dan DC Comics. Aku kasih contoh beberapa nih. Captain America, Spiderman, Hulk, Iron Man, The Avenger adalah karakter-karakter buatan Marvel. Marvel punya banyak karakter superhero sih sebenarnya, tapi yang populer ya yang aku sebut di atas. Kalau DC Comics punya karakter Batman, Superman, Green Arrow, Catwoman. Tapi di sini aku enggak akan ngulas tentang Marvel atau DC Comics dan jika kamu masih kurang puas dengan penjelasanku, kamu bisa tanya ke Om Wiki atau Mbah Google.

Tapi tahu enggak kalau ternyata Disney dan Marvel mau bekerjasama buat animasi lho. Big Hero 6 adalah komik buatan Marvel yang difilmkan oleh Disney. Disney terbiasa dengan genre fantasi sedangkan Marvel lebih cenderung ke fiksi ilmiah dan misteri. Ini keren menurutku. Film ini digarap dengan serius. Konten cerita atau storytelling dan grafisnya memukau. Tak heran, film ini berhasil menjadi salah satu film animasi terlaris di tahun 2014. Kalau penghargaan? Big Hero 6 berhasil meraih penghargaan best animation di perhelatan Academy Award atau Oscar 2014. Tahun 2015, Big Hero 6 terpilih sebagai Favorite Animated Movie melalui ajang bergengsi Kids Choice Award. Aku tengok di IMDb rate-nya 7,9 dari skala 1 sampai 10. Not bad.

Aku jatuh cinta pada Big Hero 6. Meski aku cukup ketinggalan nonton film tersebut, sebab Big Hero 6 rilis menjelang akhir tahun 2014, tepatnya di Bulan November sedangkan aku baru menontonnya 2 hari lalu. Oh Arinta, ke mana aja kamu selama ini?

LIVING IMAGINATION

Di suatu sudut gang yang remang-remang di belantara kota San Fransokyo terjadi duel seru antara 2 robot. Robot pertama milik seorang bernama Yama. Yama ini gangster. Dia gemuk dan terlihat licik. Lawannya seorang cewek berambut merah yang sangat yakin bisa mengalahkan Yama. Finally, Yama memenangkan duel tersebut.

Robot Yama memiliki mekanisme pertahanan yang tangguh. Merasa paling kuat di antara para petarung membuat Yama jumawa, tak ada seorang pun yang berani melawannya. Hingga datanglah bocah cupu itu. Maksudku bocah dengan wajah sok innocent.

Dia bernama Hiro Hamada. Hiro memiliki robot yang terlihat lemah dan mudah terkalahkan. Merasa di atas angin Yama meremehkan kemampuan robot Hiro. Di babak awal Hiro kalah, tapi tunggu sampai Hiro mengaktifkan mode megabot. Di babak kedua, robot milik Yama dibantai habis-habisan oleh robot Hiro.

Tak terima dengan kekalahan tersebut, Yama menyuruh anak buahnya untuk menghabisi Hiro seketika itu juga. Hiro ketakutan. Tiba-tiba seorang pemuda datang dengan skuter merahnya. Dia datang untuk menyelamatkan Hiro. Dia tak lain, Tadashi. Kakak kandung Hiro. Aksi pelarian pun berlanjut. Namun sayang di ujung gang mereka dihadang oleh para polisi.

Adu robot merupakan pertarungan ilegal di San Fransokyo. Apes. kedua kakak beradik tersebut malah berakhir di penjara. Untung Bibi Cass datang memberi jaminan, sehingga mereka berdua berhasil bebas tak lama kemudian.

***

Tak ingin Hiro berakhir sia-sia di duel robot, Tadashi mengajak Hiro ke kampusnya, San Fransokyo Institute of Technology (SFIT). Hiro cukup jenius untuk merancang robot sehingga sangat disayangkan seandainya Hiro menghabiskan hidupnya untuk menjadi petarung robot yang tentu saja bisa mengancam keselamatan jiwanya.
San Fransokyo Institute of Technology (SFIT)
Laboratorium Robotika SFIT
Masuk lab
Di tempat tersebut Tadashi memperkenalkan Hiro kepada teman-temannya. Teman-teman Tadashi adalah sekelompok mahasiswa yang nerdy dan geeky. Mereka tak lain para kutu buku yang berkutat di laboratorium dan perpustakaan. Meskipun demikian, mereka sangat keren dengan penemuan-penemuannyadi bidang rekayasa teknologi.
Hiro and his team
Mari kuperkenalkan...

Go Go Tomago
Go Go Tomago ini tipe gadis bertampang urakan. Dia tomboi. Go go berkebangsaan Korea. Gogo memiliki rambut hitam yang sebagian dicat ungu. Matanya berwarna coklat

Gogo suka mengunyah permen karet di mana pun dia berada. Pernah suatu ketika Go Go meletakkan permen karet di dasboard mobil yang dikemudikan Wasabi.

Go go ahli di bidang mechanical engineering atau teknik mesin.Di kampus Go Go berusaha menciptakan sepeda supercepat yang dilengkapi dengan suspensi elektromagnetik

Honey Lemon
Honey lemon memiliki kepribadian yang hangat dan mudah bergaul dengan siapa saja. Dia paling tinggi di antara yang lain dan memiliki rambut berwarna pirang. Matanya berwarna hijau. Gadis berkacamata ini blasteran Latin Jepang

Honey Lemon adalah seorang fashionista yang doyan berfoto selfie di setiap kesempatan yang ada.

Keahliannya di bidang kimia terapan. Dia suka bereksperimen dengan berbagai material yang menimbulkan reaksi kimia dan ledakan.


Wasabi
Di antara mereka, Wasabi adalah orang yang memiliki tubuh paling besar. Meskipun demikian, dia kadang enggan untuk berkelahi. Wasabi memiliki rambut keriting dan mata cokelat. Dia keturunan Negro Jepang.

Dalam kondisi tertentu Wasabi mudah cemas. Dia orangnya tak mau jalan jika tidak diperintah. Dia tipe perencana dan taat pada aturan. Dia memiliki karakter yang berlawanan dengan Go Go. 

Wasabi seorang Chef koki. Tetapi dia juga punya keahlian di bidang fisika terapan. Penemuannya adalah laser plasma. Laser ini bisa memotong benda apa saja kecuali manusia. 
Fred

Fred. Cowok kumal yang katanya enggak mencuci bajunya selama enam bulan. Suka makan gratisan. Orangnya tinggi kurus. Fred ini blasteran Rusia Jepang.

Fred ramah dan mudah bergaul. Dia ini maskot kampus dan suka memakai kostum monster. Pernah suatu ketika Fred berimajinasi memakai kostum Kaiju yang menyemburkan api. 

Kesukaannya pada sains dan komik atau cerita fiksi ilmiah. Fred mengkoleksi action figure superhero.Tapi satu hal yang tidak disangka teman-temannya, Fred ini adalah anak orang kaya. Tetapi dia menyembunyikan identitasnya dan berlagak tak lebih dari  mahasiswa biasa penggila sains.  

Udah ya perkenalan singkatnya...

Kini kita beralih ke Hiro dan Tadashi. 
Hiro (kiri) & Tadashi (Kanan)
Di dalam lab robotika tersebut, Tadashi memberitahu Hiro tentang penemuannya di bidang robotika. Tadashi menciptakan robot bernama Baymax. Baymax berfungsi sebagai robot perawat kesehatan. Baymax ini terbuat dari serat vinil berwarna putih yang lentur dan antibocor. Baymax juga dilengkapi kamera hyperspectro, baterai ion lithium dengan rangka dari bahan titanium. Tadashi sendiri bilang kalau Baymax adalah jenis kecerdasan buatan yang diciptakan untuk memberi kebermanfaatan bagi manusia di bidang kesehatan.

Yang berkesan dari Baymax adalah kata-kata berikut :

  • "Hello, I am Baymax! Your personal healthcare companion." 
  • "Bata-lata-lata-la."
  • "On a scale of one-to-ten, how would you rate your pain?"
  • "Are you satisfied with your medical care?"
  • "Oh no." 

Tadashi adalah inspirasi sekaligus motivasi Hiro. Karena Tadashi-lah Hiro tertarik menjadi mahasiswa San Fransoskyo Institute of Technology (SFIT). Untuk menjadi mahasiswa SFIT tidaklah mudah, sebab Prof Callagan (ketua jurusan robotika SFIT) sangat selektif dalam memilih mahasiswanya. Apalagi Hiro cuma petarung robot dan usianya 14 tahun. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah. Peluang itu masih terbuka lebar. Setiap tahun SFIT mengadakan pameran teknologi yang memamerkan karya-karya mahasiswa SFIT di bidang rekayasa teknologi.  Melalui pameran tersebut Hiro harus mempresentasikan penemuannya sebagai syarat menjadi mahasiswa SFIT. Jika Prof. Callaghan tertarik, maka besar kemungkinan Hiro akan diterima di sana. 

Jika Tadashi menciptakan Baymax, Hiro membuat robot mungil bernama Microbot. Hiro memproduksi Microbot cukup banyak untuk ditampilkan di pameran teknologi mendatang. Microbot  ini dikendalikan melalui neurotransmitter yang dipasang di kepala Hiro. Microbot ini adalah inovasi menakjubkan di bidang teknologi robotika. Microbot dikendalikan oleh pikiran dan bisa membentuk apa saja, tergantung dari apa yang dipikirkan Hiro. Simulasi transportasi. Rancang bangun gedung. Bahkan bentuk telapak tangan manusia.
Hiro mempresentasikan Microbot di pameran teknologi SFIT
Presentasi yang dikemukakan Hiro menarik perhatian Prof. Callaghan dan juga Alistair Krei (konglomerat pemilik Krei Tech Industries). Setelah presentasi Prof. Callaghan berkata : 

Prof. Callaghan : "Aku akan menunggumu di kelas" 

sembari Sang Profesor menyerahkan sebuah surat invitasi dari kampus kepada Hiro. 

***

Konflik

1. Api berkobar-kobar membakar hampir seluruh gedung fakultas. Seseorang berkata bahwa profesor Callaghan masih di dalam gedung. Bukannya menjauh, Tadashi justru masuk ke dalam gedung untuk menyelamatkan nyawa Callaghan. Namun sayang, aksi heroisme tersebut tidak berarti apa-apa sebab tak lama setelah Tadashi memasuki bangunan, kobaran api menyebabkan ledakan hebat dan menghancurkan seluruh bangunan tersebut. Baik nyawa Tadashi atau Callaghan sama-sama tak terselamatkan. Microbot Hiro pun masih di dalam gedung dan hancur seiring ledakan gedung bagunan tersebut. Hiro menggila. Apakah gedung fakultas tersebut murni terbakar atau ada faktor kesengajaan?

2. Bersama Baymax, Hiro menemukan sebuah bangunan tua seperti pabrik yang sudah tidak beroperasi. Melalui atap jendela, Hiro memasuki bangunan tersebut. Hiro terkaget-kaget ketika mengetahui bahwa bangunan tua tersebut dijadikan sebagai tempat untuk memproduksi Microbot secara massal. Selain satu microbot yang digenggamnya, sisa-sisa microbot telah musnah seiring terbakarnya gedung fakultas tempo hari.

Hiro yakin ada sesuatu yang tidak beres. Hal mengejutkan berikutmya datang, seseorang memakai Topeng Yokai dan berbaju hitam mengendalikan microbot-microbot tersebut. Si topeng Yokai berupaya membunuh Hiro & Baymax saat itu juga, tapi mereka berhasil kabur. Hiro penasaran, siapa sosok di balik topeng yokai dan kenapa dia mengendalikan microbotnya?
A man behind the mask controlls microbots and destroys the building
Bagian apa yang paling aku suka? 

Big Hero 6 adalah kisah anak-anak muda anggota klub kutu buku nan geeky dari kampus SFIT yang berani memperjuangkan apa yang diyakininya. Mimpi. Imajinasi. Persahabatan.


Fred, si konyol nerdy pecinta sains dan cerita fiksi ilmiah itu berimajinasi menjadi monster kaiju yang bisa menyemburkan lidah api.

Apa yang Fred yakini menjadi kenyataan. Melalui imajinasi ala superhero-nya Fred sangat bersemangat untuk membantu Hiro mencari tahu siapa sosok di balik topeng yokai.

Honey Lemon tidak hanya bereksperimen dengan ramuan kimianya di lab, tetapi pengetahuannya akan reaksi kimia digunakan untuk membantu Hiro memecahkan misteri si topeng yokai.


Wasabi menciptakan laser plasma yang sangat tajam dam bisa memotong apapun, kecuali manusia. Penemuannya ternyata bermanfaat dalam tim. Laser plasma tersebut digunakan sebagai armor yang melindungi dirinya dari serangan si topeng yokai.




Go Go Tomago suka banget sama roda dan kecepatan. Penemuannya adalah sepeda supercepat di mana rodanya tidak memiliki hambatan. Roda inilah cikal bakal disk yang digunakan Go Go sebagai armor.




Bagian lain yang aku suka dari film adalah Kota San Fransokyo itu sendiri. Kota tersebut memadukan kultur dan kondisi sosial masyarakat San Fransisco dan Tokyo. Gedung-gedung pencakar langitnya itu lho. Jembatan, kafe, serta jalan raya. Imajinasinya itu lho. How come they make this amazing city?!

Mari Rayakan Mimpi dan Imajinasi  
"Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas. Sedangkan imajinasi meliputi seluruh dunia, merangsang pengetahuan, melahirkan evolusi." (Albert Einstein) 
Percaya enggak dengan quote di atas? Let me give examples...

Novel serial Harry Potter karangan J. K Rowling  tidak hanya mendunia, tetapi juga difilmkan, dibuat aneka suvenir mulai dari gantungan kunci, mug, tas, kaos, dan sebagainya. Selain film, ada juga game Harry Potter. Ini keren bukan? Harry Potter telah menjadi sebuah Brand dan intellectual property tersendiri. Ia juga punya fan base yang kuat. Harry Potter telah menjadi suatu ekosistem bisnis yang mendukung aneka industri. Dari sinilah mengalir pundi-pundi dolar. Ini menarik untuk dikaji. Mulanya Rowling berimajinasi tentang penyihir muda berkacamata dengan luka di dahinya. Imajinasi ini semakin menguat. Dituliskannya karakter penyihir muda tersebut secara detail hingga menjadi sebuah novel. Harry potter yang bermula dari imajinasi berhasil menciptakan perubahan di bidang bisnis, sosial, dan budaya.

Begitu pula dengan Big Hero 6. Film ini lahir dari komik keluaran Marvel yang kemudian dijadikan animasi. Ada kota keren San Fransokyo. Ada teknologi-teknologi canggih. Semua berawal dari imajinasi. Tak hanya difilmkan, tetapi juga dibuat game dan aneka marchendise seperti boneka, tumblr, kotak makan, cake dan sebagainya.

Imajinasi itu penting guys. Apalagi buat kamu yang terjun di industri kreatif. So, bagi kamu para pemimpi dan petualang, mari bersulang dan rayakan imajinasi. Mari rayakan!

Selasa, 04 Agustus 2015

Rumah Cinta Ulya


Di sinilah kisahku bermula...

Di sebuah Istana kecil bernama Rumah Cinta Ulya. Foto di atas diambil oleh teman kosku pada Desember 2014 silam. Sudah lebih dari 3 tahun huh aku berada di kota Pelajar ini... Sudah silih berganti pula orang-orang yang menempati rumah ini...

Rumah Cinta Ulya, bukanlah kost-kostan mahasiswi biasa. Rumah Cinta Ulya atau biasa kami sebut Ulya adalah kontrakan yang letaknya tak jauh dari Fakultas Teknik UNY dan Fakultas Peternakan UGM. Letaknya strategis dan menjangkau kampus hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda. 

Ulya bukanlah hunian biasa. Boleh dikatakan Ulya adalah kos muslimah. Ulya merupakan bagian dari kos binaan Masjid Mujahidin UNY. Jadi ada beberapa kos binaan Masjid Mujahidin UNY, salah satunya ya Ulya ini. Sebagian besar penghuninya adalah aktivis dakwah kampus baik tingat fakultas maupun universitas. Enggak semua aktivis dakwah sih, seperti misalnya aku, aku aktif di 3 forum kampus, BEM KM (Sekarang BEM REMA UNY), UKM Rekayasa Teknologi, dan UKM Penelitian. Ya kalau dirata-rata anak-anak penghuni Ulya adalah aktivis kampus. 

Kami memiliki struktur kos dan program kerja selama kurun waktu satu tahun. Setiap tahun diadakan pemilihan ketua atau Mas'ulah yang bertanggung jawab terhadap Ulya. Dulu di awal tahun 2011 ketika pertama kali aku menjejakkan kaki di Kota Gudeg ini, kakak angkatan penghuni kos ulya adalah mereka yang memiliki posisi strategis di organisasi dakwah kampus. Level mereka ada yang sudah mencapai posisi koordinator Akhwat. Misal Mbak Diah dan Mbak Arum yang merupakan anak KMM FT UNY (Keluarga Muslim al-Musthofa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta). 

Selain memiliki struktur kos dan program kerja, kami memiliki seperangkat aturan, di mana aturan-aturan tersebut dibentuk berdasarkan keputusan bersama dalam rapat (syuro) tahunan. Salah satu aturan tersebut adalah jam malam. 

Jam malam maksimal adalah jam 21.00 WIB, jika pulang telat harus ijin terlebih dahulu kepada teman-teman atau ketua kos. Pernah juga aturan jam malam maksimal 21.30 WIB. Aturan berubah-ubah setiap tahunnya. Pernah di tahun 2013 disepakati bahwa jika pulang telat dan tidak ijin, maka didenda sekian rupiah atau hafalan Quran. 

Meskipun peraturan-peraturan tersebut sudah disepakati, terkadang masih juga ada yang pulang telat. Yah misalnya aku, hehehehe... dulu tahun 2012 dan 2013 aku malah sering pulang telat. Waktu itu kegiatanku seabrek. Banyak agenda. Banyak rapat. Enggak hanya aku saja sih, beberapa anak juga kadang pulang telat. 

Nah kami juga memiliki agenda rutin. Sholat jamaah salah satunya. Setiap subuh, selain sholat jamaah, kami juga ada kegiatan Muraja'ah, baca Al-Ma'surat, dan Kultum. Untuk kultum pun bergilir. Dulu tahun 2011 dan 2012 tema kultum bebas. Tak mengikat. Mulai tahun 2013 hingga sekarang ada tema khusus dan tema bebas. Tema khusus misalnya setiap hari tertentu membahas Fikih wanita, Shirah Nabawiyah atau Shahabiyah. Tahun 2014 dan 2015 ada agenda Tahsin Quran tiap sabtu dan minggu. Di hari jumat ada diskusi dengan tema bebas. Mau membahas isu politik, ekonomi, hobi, cita-cita, pengalaman. Terserah deh. Program ini masih berjalan hingga sekarang. 

Kami punya papan buletin tempat berbagi informasi seputar kajian, seminar atau workshop. Kami juga punya jadwal piket Imam dan ini pun bergilir. Kalau sudah tiba jatahnya untuk jadi imam sholat, maka dia kudu jadi imam untuk waktu sholat subuh sampai Isya. Namun sekarang jadwal piket imam sholat tidak berlaku lagi. Siapapun boleh jadi imam sholat. 

Setiap tahun kami rolling kamar. Jadi, kami enggak boleh menempati kamar yang sama untuk tahun berikutnya. Kami semua terdiri dari 12 mahasiswi. Setiap kamar dihuni 2 orang. Teman sekamar (roommate) pun berganti setiap tahunnya. Pembagian roommate berdasarkan undian. Jadi misal kalau aku mendapat teman bernama Arum, aku harus bersama Arum selama satu tahun ke depan. Tahun berikutnya akan berganti lagi. 

First Year (2011). My roommate name was Mbak Hesti Lukitaningrum or Arum. Mbak Arum berasal dari Wonosobo. Mbak Arum sering membawakan oleh-oleh Carica selepas mudik dari Wonosobo. Mbak Arum angkatan 2009 dan mengambil program studi Pendidikan Teknik Informatika. Mbak Arum ini orangnya care banget kalau soal kebersihan, terutama gudang. Mbak Arum ngoleksi beberapa buku terbitan Gagas Media. Suka Drama Korea dan Realiti Show Running Man. Dari Mbak Arumlah aku mengenal penulis best-seller Tere Liye. Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye berhasil membuatku merenung akan banyak hal. Terutama kehidupan. Novel ini adalah novel kedua, setelah Laskar Pelangi, yang membuat air mataku menetes. Di tahun 2012 , Mbak Arum mengajak aku mengikuti workshop kepenulisan bersama Tere Liye. Mbak Arum tentu saja hadir karena ingin meminta tanda tangan ke penulis novelnya langsung. 

Second Year (2012). Ririn nama teman sekamarku. Dia anak sastra jawa UGM angkatan 2012. Dia orangnya cerewet. Bawel gitulah. Bawaannya rame deh kalau sudah dekat sama dia. Ririn pintar buat kue. Dia cantik dan smart. Ririn adalah tipe gadis yang mendiri sekaligus berani. Namun terkadang dia kelihatan sensitif dan begitu rapuh. Apalagi semenjak kepergian ayahnya. 

Third Year (2013). Ulfa. Demikan nama teman sekamarku di tahun ketiga aku di Jogja. Ulfiyatus Shafiyah nama lengkapnya. Mbak Ulfa mengambil program pendidikan fisika di UNY. Ulfa angkatan 2010. Nah dia ini berasal dari Kebumen. Tempat di mana kaum ngapakers berada. Mbak Ulfa dulu mondok di Jawa Timur. Relijius banget orangnya. Lafalan Qurannya sangat bagus.

Fourth Year (2014) till now. Teman sekamarku namanya Arum lagi. Lengkapnya Arum Minanti. Arum angkatan 2013. Dia ambil program studi pendidikan teknik sipil. Asalnya dari Tegal. Arum aktif di KSR UNY atau Korps Suka Rela. Semacam PMI gitulah.Kegiatannya seabrek. Terkadang sampai nginep di kos teman kalau ada aktivitas penjagaan. Anaknya aktif banget. Jarang di kos. Bawaannya suka main. Selain itu dia juga ringan tangan. Suka banget menolong orang lain. Gesit. Enggak suka mengeluh. Sering bawa makanan. Suka banget sama boneka. Kemaren selepas mudik bawa banyak makanan. Kami sering nonton film bareng. Baik film horor maupun komedi. 

Yang menarik dari Ulya? Apa ya? Kebersamaan mungkin. Aku baru merasakannya di tahun 2014-2015. kalau pas awal-awal kuliah aku memang jarang di kos, sehingga aku kurang bisa merasakan kebersamaan itu.  Yups di selasar kami terkadang berdiskus banyak hal. Mulai dari perbincangan ringan hingga lumayan berat. 

Teman-temanku yang lain : ada Nurul, Asri, Mbak Asih, Mila, Anis, Icha, Mbak Linda, Mbak Rina, Tika, Hindun,. Kami berasal dari latar belakang yang berbeda. Ada jawa. Sumatra. NTB. So multicultural people here. Dan kami dipertemukan di Rumah Cinta Ulya.

Mungkin rindu itu akan ada suatu hari nanti. Ketika aku sudah tidak lagi berada di sini. Ketika kami harus berpisah. Ketika kami harus menjalani kehidupan kami masing-masing. Entahlah...